Uang haram, bukan. Uang panas, bukan. Jangan-jangan uang palsu nih, kok sampai berani menolaknya?
Bukan uang palsu, sumpah! Saya harus segera mengatakan itu karena uang palsu merupakan sebuah produk tindakan pidana. Ciri-ciri uang palsu itu begini-begitu, dan seterusnya. Saya tidak sudi terlibat kejahatan, seberapa pun besarnya nilai uang palsu itu. Bagi saya, meski sedikit, uang asli tetaplah kesukaan, kegirangan, bahkan idaman saya. Ini ungkapan langsung dari hati saya yang asli.
Menolak Uang
Maaf, saya tidak sedang hendak menyatakan sebuah kesombongan luar biasa atasnama uang. Saya juga tidak sedang mengibarkan slogan "Biar Miskin Asal Sombong" yang pernah saya dengar dari beberapa orang pelosok. Saya hanya sedang mengungkapkan hal-hal yang biasa akhir-akhir ini.
Ya, dengan tanpa sungkan saya berani menolak uang dalam jumlah besar, bahkan sangatlah besar. Ada yang sekitar Rp65 miliar. Ada yang kira-kira Rp58,5 miliar. Ada yang mungkin Rp32,5 miliar. Dan entah berapa lagi yang saya tolak dengan tanpa sungkan.
Semuanya itu saya lihat di posel saya. Saya ambil tiga saja contohnya.
1. Dari orang yang bekerja di sebuah bank.Â
From: Mrs. Rama Umar
Groupe Bank of Africa (Annexe) Burkina Faso
Foreign Department Operation.
Attention Please,Â
Dear Friend,
My name is Mrs.Rama Umar. I am working with Bank of Africa here in Burkina Faso. Here in this bank existed dormant account for many years, which belong to one of our late foreign customer.