Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tanpa Sungkan Menolak "Money Zaman Now"

2 November 2017   01:17 Diperbarui: 2 November 2017   13:56 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang haram, bukan. Uang panas, bukan. Jangan-jangan uang palsu nih, kok sampai berani menolaknya?

Bukan uang palsu, sumpah! Saya harus segera mengatakan itu karena uang palsu merupakan sebuah produk tindakan pidana. Ciri-ciri uang palsu itu begini-begitu, dan seterusnya. Saya tidak sudi terlibat kejahatan, seberapa pun besarnya nilai uang palsu itu. Bagi saya, meski sedikit, uang asli tetaplah kesukaan, kegirangan, bahkan idaman saya. Ini ungkapan langsung dari hati saya yang asli.

Menolak Uang

Maaf, saya tidak sedang hendak menyatakan sebuah kesombongan luar biasa atasnama uang. Saya juga tidak sedang mengibarkan slogan "Biar Miskin Asal Sombong" yang pernah saya dengar dari beberapa orang pelosok. Saya hanya sedang mengungkapkan hal-hal yang biasa akhir-akhir ini.

Ya, dengan tanpa sungkan saya berani menolak uang dalam jumlah besar, bahkan sangatlah besar. Ada yang sekitar Rp65 miliar. Ada yang kira-kira Rp58,5 miliar. Ada yang mungkin Rp32,5 miliar. Dan entah berapa lagi yang saya tolak dengan tanpa sungkan.

Semuanya itu saya lihat di posel saya. Saya ambil tiga saja contohnya.

1. Dari orang yang bekerja di sebuah bank. 

From: Mrs. Rama Umar
Groupe Bank of Africa (Annexe) Burkina Faso
Foreign Department Operation.

Attention Please, 

Dear Friend,

My name is Mrs.Rama Umar. I am working with Bank of Africa here in Burkina Faso. Here in this bank existed dormant account for many years, which belong to one of our late foreign customer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun