Mohon tunggu...
gusmun Ewako
gusmun Ewako Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, Praktisi Pikiran, Master Training, Konten Kreator

Pria Berkacamat yang hobi Belajar Mengajar, membaca, menulis Siap Silahturahmi Sebagai Sahabat, Ghost Writer, Coach provoAction Mindset

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dilema Anak: Antara Sakit Mata Karena Kebakaran Hutan Vs Komputer

16 Oktober 2023   12:06 Diperbarui: 16 Oktober 2023   13:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Orang tua yang menghabiskan waktu paling lama dengan anak, sejak lahir. Riwayat kelahiran misalnya prematur, itu harus membuat orang tua lebih perhatian pada penglihatan anak," kata Anna, Senin, 9 Oktober 2023.

Ia mengatakan ada beberapa cara melihat kelainan sejak dini pada mata anak, seperti melihat respons saat bayi ketika dihadapkan pada cahaya. Respons yang baik adalah mengedip. Jika tidak ada respons orang tua perlu waspada.

Cara selanjutnya yang bisa dilihat dengan kasat mata adalah kejanggalan pada bola mata seperti mata juling atau ada bercak putih pada bagian hitam mata. Selain itu, jika anak sudah beranjak besar, perhatikan posisi kepala yang selalu miring dan menonton TV selalu dengan jarak dekat.

"Jika sudah usia sekolah kalau belajar menulis selalu mencong (miring) atau ada huruf yang hilang. Satu lagi koordinasi gerak misalnya tidak bisa main bola tangkap, ini secara umum yang bisa menjadi alarm orang tua," ucap Anna.

Lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan gangguan mata ada beberapa jenis dilihat dari masalah keruh pada mata atau yang dikenal sebagai katarak yang bisa dibawa sejak lahir, fungsi sistem saraf dan masalah kedudukan mata yang tidak seimbang. Mata bekerja sesuai apa yang otak terjemahkan sebagai penglihatan. Gangguan bisa terjadi pada rusaknya sistem saraf mata yang menghubungkan ke otak sehingga sinyal-sinyal elektrik untuk melihat menjadi terganggu. 

"Dibanding anak zaman dulu, anak zaman sekarang main outdoor-nya lebih jarang daripada kita zaman dulu. Jadi, pekerjaan dengan melihat dekat sangat intens sekali, mengerjakan tugas dan sebagainya, tapi memang begitu, zamannya berubah"

Namun, ADA LAGI hal lucu saat ini dengan perubahan iklim dunia.. dimana terjadi kebakaran hutan dimana. dan sudah dipastikan bahwa anak-anak dan kita semua mengalami dampaknya termasuk kesehatan mata.

ini merupakan hal serius yang harus diatasi oleh semua pihak yang perduli terhadap kesehatan mata, mulai dari pemerintah, orang tua, sekolah dan lainnya.

Melansir dari laman resmi bmkg.go.id, pita gelombang cahaya sinar matahari dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu panjang gelombang sinar UV 100-400 nm, cahaya tampak mata 400-700 nm, dan sinar inframerah (IR) 700 nm -- 1 mm. Besar kecilnya radiasi UV yang sampai ke permukaan bumi mempunyai indikator nilai indeks UV. 

Kita harus memperhatikan batas UV index di handphone atau dikomputer, bisa kita lihat di ramalan cuaca indeks UV siang ini berapa. Kalau lebih dari 5 itu sudah bahaya, jangan sering terpapar di luar,. So, Mari sama sama berkontribusi dalam atasi kesehatan mata ini, kalau bukan kita siapalagi dan kalau bukan sekarang kapanlagi. %)AM 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun