Namun, di sisi lain, terdapat peluang besar bagi santri untuk memainkan peran penting dalam politik. Dengan berkembangnya pendidikan pesantren modern yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, santri memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di berbagai level kepemimpinan. Kehadiran partai politik berbasis santri, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi politik santri.
      Santri memiliki peran signifikan dalam membangun politik yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Dengan landasan moral yang kuat, santri mampu menjadi pemimpin yang amanah dan berintegritas. Politik santri bukan hanya tentang keterlibatan individu santri dalam politik, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai Islam menjadi pedoman dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, santri dapat menjadi pelopor politik yang bersih, jujur, dan adil dalam membangun bangsa.
      Untuk di sadari bersama bahwa santri dalam dunia perpolitikan nasional secara aktif sudah eksis sejak dulu. Bahkan sebelum Indonesia lahir. Hal ini terjadi karena politik bagi para kyai adalah perintah agama untuk menegakan amar ma’ruf nahi munkar. Islam dan politik bagaikan dua kaki yang harus berjalan bersamaan, tidak boleh salah satunya di tinggal nanti bisa pincang.
Daftar Pustaka
- Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta, 2009.
- M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Tokoh Islam di Indonesia. Jakarta: PT Lentera Hati, 2006.
- Greg Fealy dan Greg Barton, Tradisionalisme Radikal: Pemikiran dan Aksi Politik Gus Dur. Yogyakarta: LKiS, 2001.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI