Dalam menyelesaikan masalah, penulis memposisikan dirinya dalam posisi manajer menggunakan segitiga restitusi. Tahapan dalam segitiga restitusi yaitu: menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan kelas. Tindakan terhadap suatu pelanggaran umumnya berbentuk hukuman dan konsekuensi yang dirasa kurang tepat karena dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan murid. Untuk itu diperlukan cara untuk melatih disiplin positif pada murid. Restitusi sebagai proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka dapat kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi tujuannya adalah menjadikan murid menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai
4. Penerapan
Setelah mempelajari modul 1.4 budaya positif penulis lebih tenang dan sabar dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi murid. Penulis akan menempatkan diri pada posisi manajer secara konsisten. Penulis sebagai guru akan membuat keyakinan kelas bersama murid untuk menjalankan budaya positif sebagai upaya menebalkan laku murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Untuk menerapkan budaya positif di kelas/sekolah Penulis sebagai guru selalu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan murid, teman sejawat, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua/wali dan warga sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H