c. Â Hubungan Perilaku Herding Bias terhadap Pengelolaan Wisata Desa Tejakula
Perilaku keuangan Herding ialah saat informasi yang dimiliki seseorang lebih dipengaruhi oleh informasi atau keputusan publik, kelompok maupun orang lain dalam mengambil keputusan investasi. Hal ini terjadi dikarenakan si pengambil keputusan belum benar -- benar memahami bagaimana informasi baru tersebut menjadi suatu peluang atau hanya sebagai noise.
Melihat dari kenyataan dalam pengelolaan wisata desa Tejakula, si pengambil keputusan menurut pandangan saya terlalu lama berpikir dan terkesan menunggu respon dari publik. Masyarakat terlihat masih banyak yang belum siap dan takut akan adanya perubahan yang akan terjadi jika nantinya banyak wisatawan hadir ke desa juga masih menjadi suatu perbincangan hangat.
Belum lagi kebiasaan masyarakat desa yang suka meniru apa yang dilakukan masyarakat lainnya yang sudah terbukti berhasil. Contoh usaha nasi jinggo, awalnya di desa hanya ada satu pengusaha atau penjual nasi jinggo, tapi kini setiap persimpangan jalan kita bisa dengan sangat mudah menjumpai penjual nasi jinggo. Menurut saya ini menjadi fenomena nyata bahwa perilaku Herding terjadi di desa Tejakula. Artinya ketika ada orang lain yang berani mempelopori dan terlihat sukses atau berhasil, barulah masyarakat cendrung mengikuti dan meniru usaha tersebut.
IV. Â PENUTUP
a. Â Simpulan
Perilaku keuangan Overconfidience, over reaction dan herding bias ini sangat jelas terlihat dan dapat dirasakan dalam hal pengelolaan wisata desa Tejakula. Jika dipahami lebih mendalam bahkan dalam kehidupan bermasyarakat perilaku -- perilaku tersebut juga sangat sering dijumpai. Orang cenderung merasa yakin akan apa yang dimilikinya entah itu pengetahuan, pengalaman ataupun kemampuan dalam mengerjakan suatu hal yang memang sering dilakukan bahkan terkesan senang meremehkan kemampuan orang lain. Orang cenderung senang secara berlebihan merespon suatu kejadian di masyarakat, namun akan menirunya jika melihat orang lain tersebut berhasil.
b. Â Saran
Saran dalam pengelolaan wisata desa Tejakula dibutuhkan pemimpin desa yang mempunyai program nyata dan berani mewujudkanya. Pemimpin yang tahu apa yang harus dikerjakan dan paham apa saja potensi desa yang bisa dikembangkan. Visi jelas dengan Misi yang tepat, terukur dan bisa dikerjakan oleh semua komponen pendukung yang ada di desa Tejakula khususnya. Bisa berkerjasama dengan pihak -- pihak eksternal yang berhubungan dengan pengelolaan wisata desa. Kurangi dan kelola dengan tepat perilaku overconfidience, over reaction dan herding bias yang terjadi di Masyarakat.
Â
DAFTAR PUSTAKA