Dan kalau itu yang terjadi, bahwa kita hanya perlu memilih Bupati, Walikota, atau Gubernur sebagai pemimpin tunggal, saya yakin kans untuk kita memilih sosok pemimpin dengan nalar kritis sesuai kebutuhan daerah lambat laun akan berjalan dengan baik. Yang mencalonkan diri akan mengukur kemampuan dirinya sendiri dengan lebih baik, dan rakyat dalam kondisi para calon pemimpin yang semuanya belajar secara irit dalam proses demokrasi ini ‘mau tidak mau toh mereka juga harus memilih’ juga akan bergerak menjalankan demokrasi secara benar.
Jabat erat Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H