PUDAR CINTA
 malam terus saja melarut pada gelapnya
menelan rasaku yang melarung sepi
mengejar biasmu pada bulan suram
kugapai wajahmu dengan kayuh sampan
yang gelisah dicumbu desir angin malam
kubiarkan riak laut mengayun rinduku
mengais kenang pada pernyataan cinta
yang dulu pernah kau tuliskan
pada selembar air yang basah di butiran pasir
lalu pudar pada surutnya, menyisakan luka