Mohon tunggu...
Yoyok Suharto SE MM
Yoyok Suharto SE MM Mohon Tunggu... Motivator dan Life Coach -

Yoyok Suharto adalah seorang motivator yang mengkhususkan pada bidang Harmonisasi Kerja para pegawai dan persiapan Pensiun Bahagia, Selain sebagai Motivator, Yoyok Suharto adalah seorang Master of Spiritual Life serta pengusaha Batik Kumoro Joyo yang beralamatkan di jalan lowanu No. 8 Yogyakarta. Yoyok Suharto juga merupakan seorang pengasuh Majelis Ta'lim Al Furqon Yogyakarta serta sebagai pengasuh komunitas Suluk Sastra Gending Mataram. Disela sela kesibukannya selalu menyempatkan waktu untuk menulis artikel yang berkaitan dengan pembentukan karakter Manusia untuk menjadi pribadi yang lebih mulia. Yang saat ini dapat diakases melalui website www.yoyoksuharto.com .

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketenangan dalam Beribadah Mendatangkan Cahaya Illahi

9 Juni 2018   11:44 Diperbarui: 9 Juni 2018   12:10 2998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang salik yang memiliki kualitas nafsu mutmainah (jiwa yang tenang), dia akan selalu merendahkan diri, tidak sombong dengan ibadahnya, tidak riya dengan ibadahnya, dan tidak pula  menghina orang lain tentang suatu ibadah. Bila melihat orang lain yang ibadahnya masih rendah, dia tidak menghina melaikan tetap bersahaja dengan siapapun, Ibadahnya benar-benar dapat menenangkan pikiran, jiwa dan hati untuk selalu menyadari kedudukan sebagai hamba Allah, bukan untuk kesombangan, melainkan untuk ketenangan dirinya dan lingkungannya.

Jiwa mutmainah (jiwa yang tenang) dapat merasakan nikmat serta rasa syukur yang mendalam  dalam  dzikirnya, yang selanjutnya masuk kedalam jiwa dan hatinya, sehingga sampai bisa meneteskan air mata kesucian. (catatan, biasanya bila kita mengeluarkan air mata dalam dzikir, ada sesuatu yang unik yaitu air mata kita tidak asin, tidak seperti air mata kesedihan yang  umumnya terasa asin).

Ibadah-ibadah yang di lakukan selalu membawa manfaat untuk dirinya dan menjadikan dirinya bisa berbuat kebaikan terhadap sesama, segala gerak dan lakunya selalu mengandung nilai-nilai ibadah yang ihklas. Setiap nafas dan gerak hidupnya selalu di barengi dengan nilai-nilai ibadah dan rasa syukur yang mendalam kepada Allah sampai akhir hayatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun