- Aparat Kepolisisan tak berbuat apapun terhadap kebrutalan Kapten MA, yang nyata-nyata telah menganiaya orang. Janganlah dalih Kapten MA "telah" diproses secara intern dijadikan alasan Polri untuk membiarkan kasus ini.
- Lucunya, untuk pengusaha Is Polisi langsung sigap dengan menangkap dan menetapkannya sebagai tersangka. Bahkan yang bersangkutan ditangkap sehabis talk show di sebuah TV swasta.
Kalau sudah begini tak usah menyebut negeri ini negara hukum! Jelas, negeri ini adalah negeri kekuasaan, dimana para orang kuat, kuasa dan beruang selalu menenpati tempat terhormat di muka hukum dibanding rakyat yang tak punya kekuatan, kekuasaan apalagi uang.
Tidakah para pemimpin negeri ini melihat potensi bahaya dari kasus ini:
- Kapten MA akan menjadi contoh tindakan seorang aparat dalam menyelesaikan setiap masalah.
- Rakyat akan membuat hukumnya sendiri : Mesuji, Solo, Makassar, NTB dll dll
Para tokoh sipil dan masyarakat madani harus terus menyorot kedua kasus berat sebelah ini.
Dan terakhir, buat kompasianer yang kebetulan adalah aparat atau keluarganya jangan terus menerus menganggap tulisan seperti ini bertujuan memojokkan institusi tertentu, sama sekali bukan, ini demi tegaknya konstitusi bahwa semua warga negara sama kedudukannya di muka hukum. Terlebih almarhum orang tua Saya sendiri mantan tentara (angkatan pak Dirman pula/'45) .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI