Mohon tunggu...
Muhammad Hendra
Muhammad Hendra Mohon Tunggu... lainnya -

...hanya orang biasa...bukan siapa-siapa...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pahlawan yang dilupakan…

16 April 2010   00:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:46 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan lebih yang lebih menyedihkan lagi…..

Bangsa ini terindikasi akan semakin biadab, saat para pemegang otoritas pemerintahan mulai menghapuskan pahlawan-pahlawan ini dari lembaran catatan sejarah…..mereka mencoba menghilangkan bukti otentik ini dengan meratakan tempat peristirahatan para leluhur ini dengan beringasnya atas nama “kesejahteraan rakyat dan ekonomi”…….

Membunuh para anak jalanan yang tak berkemampuan terbiasa lebih senang mengadu kepada kebisuan penuh makna dari makam para waliAllah untuk memperoleh kedamaian dibandingkan mengadu di lembaga2 pendidikan borjuis dan para wakil berperut buncit duduk santai namun tuli di kursi empuk dan nyaman…………..

Menendang, menginjak-injak kepala para masyarakat lemah yang mencoba menjadi golongan yang menghormati dan menghargai jasa-jasa para leluhur saat para borjuis sibuk dengan aktivitas menghitung anggaran yang bisa mereka hisap dari negara ini….

…bahkan seorang simpatisan pemerintah berkomentar dalam tulisannya saat melihat terbakarnya mobil satpol PP : “ Dimana logika para pejuang anarkis, itu aset negara, duit rakyat ?”

Saya ingin sekali menanggapi komentar tersebut, aset negara ? bagaimana dengan aset negara yang semakin hari semakin dilacurkan oleh pemerintah ini demi menambah aset mereka pribadi….. bagaimana dengan Freeport, exploitasi Exxon mobile, Privatisasi exploitasi batubara di Kalimantan, exploitasi perkebunan di negara ini oleh George Soros dan kawan2nya para spekulan lintah penghisap di asia…….

Seorang sahabat yang terlampau emosional bahkan sempat mengatakan…..
…Negara ini sepertinya akan bernasib seperti Pompeii berikutnya…..

Saat melihat penyiksaan yang dilakukan, Astagfirullah, saya sempat mengucapkan Amien… atas harapan tsb.

Namun, setelah saya sadari dan renungkan hati saya bermohon agar  hal tersebut tidaklah terjadi……
Hanya harapan yang bisa kita tematkan di hati…..

Semoga semakin banyak dari kami yang menghargai jasa para pahlawan, ulama dan para habaibnya….. Amin……

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya bukan hanya jasa-jasanya saja…….

Kau....Mati....!!!

dan ingatlah kawan kau juga nantinya akan dimakamkan....

اَللــّٰـهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍوَعَلَىآلِ مُحَمَّدٍ

Wallahualam Bishawab

Mohon maaf lahir dan bathin....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun