Pencarian terhadap dompet dan STNK yang hilang ini menjadi semakin sulit karena pada malam hari, kawasan Medaeng Sidoarjo terbilang sepi dan banyak kendaraan yang terjebak banjir. Tidak hanya itu, banyak warga yang juga terdampak banjir dan lebih fokus pada keselamatan diri dan keluarga mereka.
Banjir Melanda Kawasan Medaeng dan Sidoarjo
Kejadian ini juga menyoroti dampak banjir yang melanda kawasan Medaeng, Sidoarjo, pada Jumat malam tersebut. Hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo menyebabkan beberapa titik jalan tergenang banjir, termasuk di sepanjang Jalan Raya Medaeng yang menghubungkan Puskesmas Medaeng dan Masjid Jatisari. Genangan air yang mencapai ketinggian cukup signifikan membuat banyak pengendara terpaksa berhenti dan mencari jalan alternatif.
Pihak terkait menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan salah satu dampak dari curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan sungai-sungai meluap dan genangan air di berbagai titik jalan utama. Warga diimbau untuk tetap berhati-hati, terutama saat melintasi area yang terendam banjir.
Harapan untuk Kejadian Serupa
Pihak berwenang di Sidoarjo dan masyarakat setempat diharapkan dapat lebih waspada terhadap kemungkinan dampak banjir, terutama di area yang sering terendam, seperti di Jalan Raya Medaeng. Untuk kejadian serupa yang menyebabkan kehilangan barang berharga, warga diharapkan lebih berhati-hati dalam menjaga barang pribadi mereka, terutama saat melintasi jalan yang tergenang air.
Selain itu, Guruh Sugeng mengungkapkan harapannya agar kejadian yang menimpa dirinya ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang agar lebih berhati-hati, terutama ketika cuaca ekstrem dan banjir melanda kawasan sekitar.
"Saya hanya ingin barang-barang saya bisa kembali. Saya juga berharap kejadian ini bisa menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu lebih waspada dan berhati-hati di jalan, terutama saat kondisi cuaca buruk," ujar Guruh, yang berharap pencarian terhadap barangnya dapat membuahkan hasil positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H