Mohon tunggu...
Muhammad LuthfiA
Muhammad LuthfiA Mohon Tunggu... Guru - seorang guru yang masih terus ingin belajar

belajar tak harus di dalam kelas, mengajar tak harus bicara panjang lebar,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membelokkan Keberanian yang Belum Terarah

27 Juli 2020   11:07 Diperbarui: 27 Juli 2020   11:02 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang yang "ahli tawur" sekalipun, ingin kabur dari kegiatan pendidikan militer. Masih kisah yang sama, namun dikemas dengan Cara berbeda. Salah satu stasiun televisi swasta pernah menayangkan acara realiti show, memberikan pelajaran pada anak-anak yang terbilang bandel, melalui pelatihan militer selama beberapa hari. Hasilnya, si anak langsung tersungkur di telapak kaki sang ibu. Merasa bersalah dan menyesali perbuatan yang selama ini dianggap mengecewakan orang tua.

Jika cerita-cerita itu diintegrasikan, tentu akan muncul inovasi yang luar biasa. TNI dapat bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk Pendidikan sekolah berbasis militer. Sekolah-sekolah ini nantinya akan menjadi kawah candra dimuka, para peserta didik bermasalah. Permasalahan-permasalahan moral itu akan "digodok" yang tentu memberikan efek jera yang luar biasa. Selain itu, pendidikan ini akan membelokkan keberanian yang mengarah ke kenakalan, ke arah yang lebih bermanfaat.

Soal apakah mereka lanjut ke pendidikan militer ikatan dinas itu soal lain. TNI sebagai garis depan penjaga kedaulatan negara tentu membutuhkan generasi bangsa pemberani.

Saya yakin, peserta didik-peserta didik yang telah kita bahas pada paragraf pertama artikel ini merupakan anak yang memiliki keberanian cukup besar, hingga berani mencengkeram kerah baju, mempermainkan, hingga mencabut nyawa sang guru. Jenis-jenis keberanian semacam ini banyak dimiliki generasi bangsa.

Tak hanya soal keberanian terhadap guru, mereka para peserta didik bermasalah juga tak segan menghabisi nyawa temannya sendiri dalam kegiatan yang dikenal sebagai tawuran. Perikemanusiaan mereka seolah luntur.

Alangkah bermanfaatnya jika keberanian yang awalnya mengarah ke kenakalan semacam itu diarahkan dengan baik, melalui pendidikan sekolah di bawah naungan TNI. Maka, dapat dipastikan negara kita akan memiliki banyak stok pemberani di barisan TNI sebagai garis terdepan penjaga kedaulatan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun