Mohon tunggu...
Mujalal, M.Si.
Mujalal, M.Si. Mohon Tunggu... -

Pendidik, Direktur Lembaga Diklat Asia Prestama, Peneliti di Praja Semesta Institut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tri Sukses Mudik

16 Juni 2017   23:19 Diperbarui: 17 Juni 2017   00:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUKSES PERJALANAN, RINGAN PEMBIAYAAN, SAMPAI TUJUAN

Mudik, sebuah istilah yang telah bertahun-tahun digunakan untuk menyatakan sebuah kegiatan yang telah membudaya pada masyarakat Indonesia khususnya para perantau.

Kata mudik dalam KBBI diartikan pulang ke kampung halaman, yaitu bagi mereka yang bekerja di luar daerah yang bukan tempat kelahirannya. Tetapi istilah mudik telah diartikan secara luas yaitu kegiatan bepergian seseorang dari tempat tinggalnya menuju ke famili di daerah lain.

Sebagai akibat dari kegiatan bepergian yang dilakukan pada waktu yang bersamaan yaitu pada akhir bulan Ramadhan ini menimbulkan kepadatan lalulintas yang luar biasa karena begitu banyaknya warga yang bepergian ke berbagai daerah.

Bukan hanya kepadatan lalu lintas tetapi ketersediaan armada angkutan yang juga tidak bisa menampung seluruh warga yang bepergian dengan kendaraan angkutan umum.

Adanya keterbatasan keberadaan angkutan umum inilah yang kemudian mengakibatkan banyaknya penumpang / pemudik  yang seringkali tidak bisa terlayani dengan baik atau bisa dikatakan para pemudik tidak bisa menikmati perjalanan dengan nyaman karena seringkali berebut untuk memperoleh tempat di angkutan umum.

Maka dari itu program layanan mudik gratis yang diselenggarakan oleh berbagai pihak baik perusahaan maupun instansi pemerintah merupakan solusi yang sangat tepat untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada kegiatan mudik tersebut.

Dengan adanya program layanan mudik gratis tersebut maka dapat dicapai adanya Tri Sukses Mudik, yaitu Sukses Perjalanan, Sukses Pembiayaan, Sukses Tujuan. Secara luas Tri Sukses Mudik yang dimaksud disini adalah sebagai berikut:

Sukses Perjalanan

Perjalanan pemudik yang menempuh perjalanan dengan menggunakan jasa angkutan umum (baik bus, kereta api, kapal laut) maupun kendaraan pribadi, seringkali mengalami permasalahan selama di perjalanan.

Permasalah tersebut antara lain : kemacetan lalulintas, kekurangan armada angkutan, berjejalnya penumpang di bus, tarif yang jauh lebih tinggi dari ketentuan, kondisi armada angkutan yang kurang layak, tingkat keamanan yang rendah dan tidak adanya kenyamanan selama perjalanan bagi penumpang yang khususnya menggunakan armada bus umum.

Maka dari itu dengan adanya program layanan mudik gratis seperti yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah melalui dinas perhubungan dan yang diselenggarakan oleh perusahaan merupakan program yang sangat tepat dan menguntungkan bagi semua pihak. Untung semua pihak, karena baik penyedia armada, penyelenggara maupun penumpang memperoleh manfaat yang sama-sama baik. Bagi penyedia armada tentunya tetap memperoleh pembayaran, sedangkan penyelenggara merupakan bagian dari pelayanan yang baik kepada masyarakat sedangkan bagi pemudik dapat memperoleh jaminan kelayakan armada yang digunakan, jaminan keamanan serta jaminan kenyamanan selama perjalanan karena diselenggarakan oleh pihak yang bertanggung jawab.

Kenyamanan dalam perjalanan selama mudik tentu jauh berbeda dengan perjalanan yang tidak dikoordinir oleh pihak penyelenggara karena pemudik yang mencari angkutan umum  sendiri akan memperoleh layanan dari pihak armada yang asal-asalan, seringkali angkutan penuh sesak yang akhirnya penumpang amat menderita selama perjalanan. Hal ini belum lagi diperparah dengan adanya sikap para awak armada yang tidak begitu ramah dan santun kepada penumpang, seringkali para awak armada hanya menghitung uang dan uang tanpa memperdulikan penderitaan para penumpang di dalam aramadanya.

Ditambah lagi dalam keadaan seperti ini petugas (dalam hal ini pihak pemerintah) yang berwenang tidak ambil tindakan sama sekali atas kondisi di dalam armada yang sangat merugikan masyarakat seperti itu. Seandainya petugas dari pihak pemerintah selalu memeriksa dan mengendalikan jumlah penumpang yang diangkut oleh setiap armada maka kenyamanan masyarakat dalam hal ini pemudik dapat dirasakan.

Sukses Pembiayaan

Program mudik gratis oleh perusahaan dan instansi pemerintah ini sangatlah membantu / meringankan masyarakat khususnya yang berpenghasilan pas-pasan. Pada masa lebaran tentu memerlukan banyak biaya yang dikeluarkan untuk keperluan silaturahmi antar keluarga mengingat hal tersebut telah menjadi bagian dari budaya jika berkunjung ke suatu keluarga sanak famili tentulah membawa oleh-oleh meskipun ala kadarnya sebagai ungkapan tali persaudaraan.

Permasalahan biaya ini, jika warga menggunakan armada angkutan umum yang diluar program mudik gratis, sering juga terjadi adanya kasus-kasus pengenaan tarif oleh armada tertentu yang jauh melebihi batas ketentuan. Dan dalam hal ini penumpang amat sangat dirugikan karena menambah beban pengeluaran oleh pemudik.

Nah, dengan telah adanya program mudik gratis, maka kebutuhan biaya transportasi dapat dikurangi dan uangnya dapat digunakan untuk keperluan sebagaimana tersebut di atas meskipun secara kwantitas pengaruhnya tidak terlalu signifikan, namun bagi warga  yang pendapatannya pas-pasan tentu sangatlah menguntungkan.

Dengan adanya keringanan biaya tranportasi yang diperoleh dari program mudik gratis, maka warga pemudik hanya menanggung biaya dari rumah menuju ke pos pemberangkatan dan biaya transport dari pos penurunan/tujuan akhir ke rumah masing-masing.

Sukses Tujuan

Sudah tak terhitung jumlah permasalahan yang menimpa para pemudik dimana pemudik yang menggunakan armada bus umum seringkali diminta turun di tempat yang bukan merupakan tujuan akhir sebagaimana dijanjikan semula. Awak armada menggunakan banyak alasan antara lain, bus rusak, bus harus kembali ke garasi, bus akan menjemput rombongan dan lain sebagainya. Dalam situasi seperti ini penumpang tidak punya pilihan lain kecuali hanya menuruti kemauan awak armada yang biasanya meminta pindah ke bus lain dengan jumlah penumpang yang telah padat, sehingga kenyamanan tidak lagi diperoleh.

Dalam konteks permasalahan itulah, program mudik gratis menjadi suatu program yang layak untuk terus ditingkatkan oleh pemerintah karena menjamin adanya kepastian untuk bisa sampai di tempat tujuan akhir dengan nyaman dan sejahtera. Sejahtera dalam arti bahwa masyarakat pemudik tidak merasa tersiksa/menderita selama perjalanan dan merasa puas dan tenang selama perjalanan.

Saling menguntungkan, itulah mungkin kesimpulan yang tepat untuk program mudik gratis, meskipun hingga saat ini tentu masih dalam jumlah yang terbatas karena belum mampu memberikan pelayanan gratis kepada seluruh pemudik. Namun demikian sudah amat layak untuk diapresiasi atas terselenggaranya program mudik gratis tersebut dan kiranya dapat lebih ditingkatkan lagi baik secara kwantitas armada, area maupun tingkat kwalitas pelayanannya dari penyelenggara mudik gratis.

Bagi masyarakat pemudik yang terpaksa harus mudik secara mandiri/individu tentu sebaiknya tetap bersabar dan mampu mengedalikan diri selama perjalanan, menaati peraturan lalulintas dan peka terhadap kondisi lalulintas, mengingat jalan raya merupakan milik bersama, bukan milik pribadi, sehingga penting untuk saling harga menghargai sesama pengguna jalan.

Pemudik juga harus pandai menaruh empati kepada sesama, saling merasa senasib sehingga tidak perlu saling serobot, tidak perlu saling memaksa mendahului jika situasi tidak memungkinkan. Haruslah tetap ditanam dalam hati bahwa tujuan mudik adalah untuk menjalin ukhuwwah dan persaudaraan demi kerukunan, persatuan dan kebahagiaan bersama. Semua yang ada di jalan harus merasa sebagai sesama pemudik yang memiliki tujuan sama yaitu beribadah, mematuhi perintah sang khaliq untuk bersikap hormat kepada siapapun, baik dijalan maupun di tempat tujuan.

Semoga mudik tahun ini merupakan mudik yang penuh berkah dan merupakan bagian dari kemenangan yang diperoleh bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun