Idealnya,  anak-anak Samosir dan anak-anak  kawasan danau Toba  mendapat afirmasi dari pihak sekolah Unggulan.  Bagaimana mungkin bisa bersaing dengan  anak-anak lulusan sekolah unggul dari Jakarta, Medan, Siantar dan kota lain? Rikardo mengatakan, pasti bisa.  Â
Di kota boleh anak-anak menguasai pelajaran, tetapi anak Samosir memiliki keunggulan tersendiri, katanya meyakinkan.  Kalau trainernya hebat, pasti kita berhasil.  Karena Rikardo Hutajulu  lama menjadi guru tentu saja saya menghormati pendapatnya.  Guru lebih paham tentang pendidikan, pikirku. Saya bersikap mendorong saja. Â
Anak-anak Samosir dan guru-guru di Samosir terus latihan. Â Di tahun 2018 benar anak-anak Samposir jumlahnya melejit masuk sekolah unggulan. Â Selain jumlahnya banyak masuk sekolah unggulan, anak Samosir juga menjadi OSN tahun 2018 bidang IPA.
Samosir terus melaju dengan  jumla siswa yang masuk sekolah unggulan terbanyak  hingga tahun 2021di Kawasan danau Toba.  Kini Samosir jumlahnya  siswa yang lulus kembali ke titik  terendah ketika  Rikardo Hutajulu  pindah ke dinas pendidikan Toba. Â
Di Toba  Rikardo Hutajulu langsung  bekerja keras  melakukan pelatihan dan kini jumlah anak-anak Toba kedua tertinngi setelah kota Medan.  Tahun depan Toba harus yang tertinggi dan jumlah medali di Toba akan naik di Kompetisi Sains Nasional  (KSN).
Mengapa  Rikardo Hutajulu demikian sukses membawa anak-anak dimana beliau memimpin?  Hal yang utama dimilikinya adalah roh pendidikan.  Roh pendidikan itu bagaikan api yang membara.  Rikardo Hutajulu  sadar betul bahwa pendidikan itu ajaib. Â
Keajaiban pendidikan itu nyata jika guru yang mendidik adalah guru yang pintar dan cerdas. Guru cerdas tidak  akan  mengeluh karena kurangnya fasilitas, katanya. Guru cerdas pasti memanfaatkan apapun disekitarnya untuk mendidik.
Roh pendidikan yang dimilikinya  membuatnya tak mengeluh bahwa  dinas pendidikan tidak memiliki dana.  Alasan tidak ada dana tidak ada dalam dirinya.  Dia ajak  berbagai pihak untuk  mendukung pendidikan.  Anak-anak yang berprestasi dicarinya lembaga yang memberi beasiswa. Â
Lembaga seperti  kerjasama  Menteri Pendidikan Asia Tenggara diajaknya mengajar dimana dia mendidik  anak-anak.  Selain lembaga, pribadi yang dianggap kredibel di dunia pendidikan pun dijumpainya.  Rikardo Hutajulu  menyadari bahwa pendidikan harus partisipatif. Semua elemen bangsa harus bertanggungjawab  untuk memajukan pendidikan.
Inspirasi yang  diberikan adalah dia seperti penggembala.  Rikardo menjadi gembala yang baik.  Mengapa? Saya melihat  ketika targetnya anak-anak  berprestasi maka dia latih siswanya, gurunya dan diberikan apa yang menjadi kebutuhan siswa itu untuk berprestasi.  Sebagai contoh. Ketika beliau Kadisdik Samosir dia ingin anak-anak Samosir terbanyak masuk sekolah Unggulan Del dan Yasop. Setahun sebelumnya guru dilatih, siswa dilatih.  Â
Tujuannya anak-anak  lulus test akademik. Kemudian anak-anak mau ditest psikologi, dia undang psikolog  agar anak-anak tidak panik  ketika  ujian  psikologi.  Ketika anak-anak diuji Samapta, anak-anak dilatih Samapta.  Anak-anak dipersiapakan secara matang. Persiapan yang matang sebelum ujian.