Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mengelola Struktur Parpol dan Tim Relawan Agar Sinkron di Pilkada 2020

11 Agustus 2020   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2022   10:24 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vandico-Martua harus dapat mengelola dengan metode Siapa Melakukan Apa, Dimana, Kapan dan Bagaimana?.  Dengan metode ini, semua bekerja dengan sukacita dan Ketika terpilihpun tidak terjadi konflik.

Mengelola komunikasi politik dengan  struktur Parpol, komunikasi politik dengan anggota DPRD dan Caleg Parpol yang tidak duduk di DPRD  yang memiliki pendukung yang setia, mengelola komunikasi batin dengan Tim Relawan dan komunikasi dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh Ormas, tokoh pemuda  dan semua komunitas, niscaya akan sukses dengan biaya politik yang tidak terlalu tinggi. Biaya politik sangat dipengaruhi kemampuan mengelola dan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai pendekatan.   

Pilkada adalah pesta demokrasi, karena itu Pilkada serentak di seluruh Indonesia harus dijadikan proses pendidikan politik.  Dalam, tulisan ini, saya jadikan Samosir sebagai contoh saja karena  di Samosir   unik. Unik karena petahan yang biasanya didukung banyak partai, di Samosir hanya satu partai saja. Keunikan lain adalah adanya calon independen.

Independen bisa memenangkan  pertarungan politik ini jika terjadi euforia isu politik.  Independen  sangat sulit menang karena membangun struktur Tim Relawan sangat sulit.  Membangun struktur relawan ke tingkat desa tidaklah mudah. Sulit dan biaya politik yang tinggi. Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Karena politik itu dinamis.  Tetapi harus diakui,  bahwa memenangkan pertarungan  politik lewat jalur independen sangatlah sulit. Walaupun tetap berpeluang. 

Secara kapasitas, kualitas, integritas, popularitas pasangan Independen Marhuale Simbolon dengan Guntur Sinaga sangat baik. Saya menaruh hormat kepada pasangan ini.  Kehadiran pasangan ini fenomenal.  Jika mereka menang, harus ekstra kerja keras karena jangkauannya sangat luas. Pasangan independen ini didukung pemilih yang rasionalitas tingkat tinggi.  

Pertanyaanya adalah  berapa persen pemilih rasionalitas tingkat tinggi?.  Kelemahan Indpenden adalah sulitnya membangun struktur Tim Relawan hingga ke tingkat desa atau dusun.  Berbeda dengan struktur partai sudah lama dibangun. Lama dibangun dan  6 partai  misalnya. Membangun struktur itu membutuhkan biaya yang tinggi dan patriotisme tingkat tinggi.  Berapa persen pemilih kita yang patriotisme tingkat tinggi?.  Apapun hasilnya, kehadiran Independen berkontribusi membangun pendidikan politik bagi rakyat Samosir.  Marhuale Simbolon, putra Samosir yang sukses berkarir di militer harus kerja keras. 

Pilkada Samosir  menghadirkan  Pilkada yang unik. Unik karena terdiri dari  kandidat yang didukung Parpol dan Calon Independen.  Kontestannya juga unik karena ada kontestan yang sangat muda, petahana dan ada pula pensiunan militer berpangkat jenderal.   Pertarungan politik di Samosir ini bisa menjadi model pendidikan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Animo  rakyat Samosir terhadap politik sangat tinggi. Kiranya animo politik rakyat ini menumbuhkan demokrasi kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun