Lalu, jika food estate berhasil, dampaknya akan merusak harga petani dan kelebihan produksi. Dengan demikian, petani rugi eksploitasi lingkungan berjalan.
Ekonomi kita akan segera pulih jika kebijakan yang pro rakyat dialksanakan. Perpres Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) harus dipahami secara utuh.
Langkah prioritas dalam membangun adalah menuntaskan kemiskinan. Jika orang miskin dilatih dan diberikan modal kemudian diawasi secara berkelanjutan akan menghasilkan kemandirian rakyat. Tetapi dengan pemulihan ekonomi dengan membuka lahan baru tanpa melibatkan rakyat yang tidak memiliki pekerjaan akan menambah orang miskin.
Pemulihan ekonomi sejatinya membina penerima bansos dengan cara dilatih, diberikan modal dan dijamin harga hasil pekerjaan mereka.
Mengoptimalkan organisasi yang ada dengan menambah kewenangan atau mensinergikan lembaga dan menghilangkan tumpeng tindih dan menjauhkan egosektoral adalah jawaban kita menghadapi Covid 19 dan memulihkan ekonomi. Tentu saja semua kita disiplin dengan protokol kesehatan.
Walaupun resesi ekonomi dunia, Indonesia kuat karena beragam. Singapura resesi karena mereka fokus teknologi canggih untuk kebangkitan pariwisata dan iaya perawatan teknologi mereka tinggi.
Ketika wisatawan tidak ada tentu saja ekonomi mereka cepat bergolak. Singapura adalah contoh konsekuensi negara yang fokus dalam pertumbuhan angka ekonomi.Â
Indonesia juga terjebak dengan pertumbuhan ekonomi angka tanpa makna, tetapi kita kuat karena kita beragam. Sumber makanan kita ada di berbagai daerah.
Karena itu, jika pemerintah kerja keras dan memberikan kebijakan yang tepat maka ekonomi kita cepat puluh. Ancaman Covid 19 sejatinya dapat cepat diatasi jika kita disiplin. Kita disiplin, pemerintah bekerja efisien dengan kebijakan yang tepat dengan cara mengintegrasikan semua lini maka ekonomi kita pulih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H