Jadi, jika kita rajin mencangkul  sawah dan ladang dan rajin pula eksploitasi lahan baru maka akan kita ketahui  perbedaan lahan yang satu dengan yang lain. Kita akan melihat perbedaan warna tanah kaitanya dengan keragaman cacing dan jenis-jenis serangga dan hewan di tempat yang berbeda. Jenis ular juga akan berbeda dengan lokasi yang berbeda. Eksploitasi lahan akan mengajarkan kita akan keaneka ragaman hayati (biodiversity).
Demikian juga dalam menulis, perlu menulis beragam tema dan disiplin ilmu agar wawasan kita makin luas. Ketika kita menulis, kita mampu melihat dari perspektif hukum, budaya, sosial, anthropoli, ekologi, matematika, dan Ilmu pengetahuan alam. Kita tidak harus menguasai ilmu, tetapi minimal seorang penulis harus mampu melihat dari berbagai perspektif.
Kelebihan seorang penulis adalah setiap hari mau belajar untuk bahan tulisan. Tidak mungkin penulis menuliskan yang tidak diketahuinya. Â Karena itu, seorang penulis harus membuka diri untuk berbagai ilmu baru untuk mendukung dan mempertajam pemahamannya. Demikian juga petani yang mencangkul harus tiap hari belajar akan ditemukan pupuk apa yang cocok dan dosis yang cocok untuk lahan yang dikerjakannya.Â
Selain jenis pupuk yang harus diketahui, petani juga harus memahami tanaman apa yang cocok untuk ditanam di lahannya. Memilih tanaman tertentu, bergantian dengan tanaman lain atau kombinasi sekaligus.
Semakin  bertambah luas,  maka tidak perlu memperluas lahan. Atau, apakah pilihanya tidak memperluas lahan,namun meningkatkan produksi dengan intensifikasi pertanian?. Terserah petani itu. Tetapi satu hal, petani sukses jika menikmati kerja keras seperti mencangkul dan  kreatif  untuk memilih dan merawat tanamannya dan mengerti pasar hasil pertaniannya. Inovasi dan kreatifitas rasanya mutlak  untuk mencangkul dan menulis walaupun kelihatan sederhana karena terus menerus mencangku dan menulis.  Keduanya keliahatan monoton atau itu itu saja. Tetapi, faktanya kenikmatan yang luar biasa.Â
Demikian juga  menulis, apakah sekedar atau serius untuk merawat tulisan dan mengembangkan pengetahuan untuk menuliskan sesuatu secara holistic untuk mampu menjawab persoalan masyarakat. Iya, mencangkul dan menulis itu mirip bagi saya. Menulis dan mencangkul puas ketika sudah selesai dan hasilnya baik dan memuaskan. Keduanya nikmat jika dicintai dan  merawat kenikmatan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H