Sepi tiba-tiba tumpah di kepalaku. Padahal di depanku, jalanan yang semakin sempit, dipenuhi kendaraan yang lalu lalang tiada henti tak pernah bosan memamerkan bunyi dan asap dari knalpotnya.Â
Aku masih di sini, di tempatku berdiri menunggumu datang. Hanya mampu diam dikuasai gelisah.Â
Bukan sebab belum hadirmu, ataupun tidak mampuku menampik bosan menantimu. Tapi mungkin ketakutan berlebihan. Perihal aku tak bisa punya rindu lagi setelah ini.Â
Barangkali buatmu tak punya arti, tentang pertemuan hari ini. Mungkin pula biasa saja, bak sesuatu yang hanya membuang waktu.Â
Tapi bagiku. Ini masalah sikap. Jawaban dari sekian banyak keresahan, apakah terus tersiksa bayanganmu ataukah hidup lebih baik tanpa merindumu.
Sinjai, 14 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H