Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Invalid

4 Desember 2018   10:28 Diperbarui: 4 Desember 2018   11:04 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istriku..
Tatkala ruangan di kepala tak mampu lagi menampung masalah
Izinkan aku menyelesaikannya di dalam segelas cafein buatanmu malam ini
Maafkan, bila keuangan dapurmu sedikit kuganggu,
Sekedar melampiaskan keinginan ragaku akan sebungkus nikotin,
Sembari menduga jawaban lewat kepulan-kepulan asapnya.

Saat pundak tak bisa lagi mengangkat beban masalahku
Bolehkan aku meminjam pundakmu
Bukan untuk memindahkan beban itu,
Bukan pula untuk kau rasakan bebannya
Namun, sekedar ingin kurasakan pundak tanpa beban...kukira.
Nyatanya, pundakmu itu memikul beban lebih berat
Sungguh..

Duga dan sangka adalah khilaf.
Maaf...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun