Mohon tunggu...
Inovasi

Memahami Kebudayaan dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya

3 Februari 2016   02:00 Diperbarui: 4 April 2017   17:54 5663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Budaya, budaya selalu bersangkutan dengan akal dan cara hidup seseorang yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat-istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Seperti bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbeda-bedaannya, maka kita harus mengerti terhadap orang itu, karena dia membuktikan kepada kita bahwa budaya itu dipelajari dan bukan hanya dinilai.

Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoronigrat mendefinisikan bahwa kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Pengertian paling tua atas kebudayaan dikemukakan oleh Edward Burnett Tylor dalam karyanya berjudul Primitive Culture bahwa kebudayaan adalah kompleks dari seluruh pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat-istiadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Atau seperti kata Hebding dan Glick (1992) bahwa kebudayaan dapat dilihat secara material maupun non material. Kebudayaan material tampil dalam objek material yang dihasilkan, kemudian digunakan manusia. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti aksesoris perhiasan tangan, leher, telinga, alat rumah tangga, pakaian, sistem computer, desain arsitektur, dan mesin otomotif. Sebaliknya budaya non material adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma. Nilai-nilai, kepercayaan/keyakinan, serta bahasa.

Kehidupan kita selalu ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kelakuan bertingkah laku, tingkahlaku rata-rata atau tingkah laku yang diabstraksikan. Norma ideal sagnat penting untuk menjelaskan  dan memahami tingkah laku tertentu.

Unsur terpenting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan/keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan/keyakinan itu menyangkut gagasan manusia tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supranatural. Kepercayaan adalah gejala yang bersifat intelektual terhadap kenyataan dari sesuatu atau ke-benaran suatu pendapat. Unsur terakhir dari kebudayaan adalah bahasa, yakni sistem kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia yang dibangunnya.

Bagi banyak orang, kebudayaan adalah akumulasi dari keselurahan kepercayaan dan keyakinan, norma-norma, kegiatan, instituisi, maupun pola-pola komunikasi dari sekelompok orang. Kebudayan juga mengajarkan kita untuk menghasilkan, meilih dan menjadi saluran informasi. Jadi sebenarnya tidak ada komunitas tanpa kebudayaan atau tanoa masyarakat, dan juga tidak akan ada masyarakat tanpa pembagian kerja atau masyarakat dan kebudayaan tanpa komunikasi. Ini menjelaskan bahwa setiap individu ada didalam masyarakat dan setiap masyarakat memiliki kebudayaan. Kehiduoan dan dinamika sebuah masyarakat serta kebudayaan ditentukan oleh komunikasi antara anggota masyarakat dan anggota budaya.

Ada 2 hakikat komunikasi yaitu Enkulturasi dan Akulturasi:

Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan. Dan Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melauli kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain.

Fungsi komunikasi antarbudaya secara pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu. Dan secara sosial yaitu pengawasan antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling mengawasi.

Dalam Komunikasi antarabudaya terdapat perbedaan dalam cara berkomunikasi antara orang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, perbedaan ketika berkomunikasi dengan teman tentu akan berbeda ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua dari kita atau lebih muda. Hal inilah yang dinamakan dengan konteks dalam komunikasi. Perbedaan cara berkomunikasi itu adalah hal yang sangat wajar dikarenakan situasi psikologis dan sosial. Walaupun terdapat, disinilah kita mempelajari budaya orang lain agar kita dapat berkomunikasi dengan baik.

Terdapat 3 pandangan dalam kebudayaan, antara lain:

Kebudayaan dalam pandangan sosiologi

Kebudayaan adalah  keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, intuisi dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar.

Kebudayaan dalam pandangan Antropologi

Kebudayaan adalah  perilaku yang dipelajari, seorang tidak dapat dilahirkan dengan tanpa kebudayaan, kebudayaan itu bersifat universal, setiap manusia memiliki kebudayaan yang dia peroleh melalui usaha sekurang-kurangnya melalui belajar biologis.

Kebudayaan dalam pandangan Humanistik

Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adat istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, instuisi (misalnya sekolah), dan kesenian dari suatu generasi kepada generasi berikutnya.

Ada lima konteks dalam pendekatan, antara lain:

Komunikasi Antarpribadi

Komunkasi antarbudaya juga termasuk konteks komuniaksi antarpribadi, karena komunikasi antarbudaya itu melibatkan paling sedikit dua atau tiga orang yang berbeda kebudayaan, lalu jarak fisik antara mereka sangat dekat sati sama lain.

Komunikasi kelompok

Merupakan komunikasi di antara sejumlah orang, di dalam komunikasi kelompok juga terjadi proses interaksi antar budaya dari para anggota kelompok yang berbeda latar belakang kebudayaan. Termasuk dalam pengertian konteks komunikasi antarbudaya adalah operasi komunikasi antar budaya di kalangan in group dengan out group, atau bahkan antara beragai kelompok.

Komunikasi organisasi

Melibatkan komunikasi antarpribadi dan kelompok yang bersifat impersonal (komunikasi yang berstruktur) yang dilakukan oleh pribadi atau kelompok kerja dalam satu organisasi. Jalur komunikasi organisasi adalah jalur vertical, horizontal, dan diagonal.

Komunikasi public

Dalam komunikasi public, jumlah orang yang telribat dalam komunikasi semakin banyak, umpan balik mulai lamban dan tertunda. Komunikasi public adlaah komunikasi yang dilakukan oleh seorang kepada sejumlah orang yang berbeda latar belakang kebudayaan.

Komunikasi massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi dengan massa yang dilakukan melalui media, yakni media massa seperti surat kabar, majalah buku, radio, televise, dan lain-lain.

Berikut beberapa konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, antara lain:

Budaya dominan – adalah Sebuah kebudayaan yang sangat menonjol dalam suatu masyarakat.

Common Culture – adalah suatu sistem pertukaran symbol yang sama.

Sub kultur – adalah suatu kelompok atau sub unit budaya yang berkembang ketika adanya kebutuhan sekelompok orang untuk memecahkan sebuah masalah.

Curtular lag – adalah untuk menggambarkan proses sosial, budaya dan perubahan teknologi.

Curtural schock – adalah hasil dari konfrontasi suatu masyarakat terhadap kebudyaan baru yang mendadak masuk dan menggangu kebudayaan mereka

Kebudayan tradisional – adalah perilaku yang merupakan kebiasaan atau cara berpikir dari satu kelompok sosial yang ditampilkan melalui – tidak saja – adat istiadat tertentu.

Multicultural – adalah konsep yang sangat kini luas digunakan untuk menggambarkan berbagai aktivitas yang didorong oleh beberapa maksud.

Sumber Referensi : Dasar – Dasar Komunikasi AntarBudaya Oleh Dr. Alo Liliweri, M.s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun