Sebaliknya, jika kalian mengabarkan test kalian bagus, tadi makan2 seru sama temen2, tadi dikasih project khusus oleh dosen/professor, tadi disenyumi cewek pujaannya, tadi cekakakan dengan teman sekamar dll maka hati ortu kalian juga ikut senang dan bberbunga-bunga sepertinya ortu kalian sendiri yang mengalami.
You will not understand how this could happen to your parents, until you are being a parent.
Semua ortu memikirkan hal yang terbaik bagi putra putri mereka, kenapa?
Karena tidak alasan untuk tidak, karena apa yang mereka perjuangkan selama hidup adalah untuk anak2nya, untuk orang yang disayanginya. Untuk apa mengumpulkan segala macam harta benda dan ketenaran kalau bukan untuk diwariskan.
Emangnya iseng? Masa kerja keras setengah mati mulai dari muda hingga tua, dari pagi hingga malam, dari sesen hingga semilyar, untuk dibagi-bagikan ke tetangga, untuk diwariskan ke kucing atau anjing piaraan???
Jikapun ortu kita tidak bisa/mampu mewariskan sesuatu yang berarti, mereka pasti tidak ingin kita melakukan sesuatu yang salah, yang mungkin pernah terjadi pada mereka.
Mereka tidak ingin kita salah langkah, mereka tidak ingin kita melakukan sesuatu yang nanti kita sesali. Mereka ingin yang terbaik bagi kita, MESKIPUN mungkin kadangkala cara tidak sesuai dengan jalan pikiran kita.
Namun mereka ingin yang terbaik bagi kita, percayalah mengenai hal ini.
Prinsip dasar kedua, seberapa tuapun umur kita, mereka akan tetap orang tua kita, DAN kita adalah anak2 mereka. Sekali lagi ANAK2 bagi mereka. Karena sejak kita dilahirkan, beda umur kita ke orang tua tidak pernah berubah meskipun nanti kita sudah beranak cucu. Betul tidak?
Sehingga apapun argumentasi kita, mereka MERASA lebih pintar, lebih benar, lebih bijaksana dlsb. Meskipun belum tentu benar, namun harus diakui memang sebagian besar benar, karena apa yang kita kemukakan kemungkinan besar telah mereka alami sebelumnya, sedangkan kita merasa ide/pendapat kita adalah hal yang luar biasa karena baru terpikirkan sekarang.
Meskipun misalnya ide kita memang ide original / baru, namun ortu kita mungkin melihat dari sudut pandang yang berbeda, dari sudut pandang yang penuh selidik / curiga, sehingga kerap tidak bisa ketemu titik tengahnya.