Oleh karena itu, barangkali tindakan yang memamerkan segala sesuatu ke publik seharusnya tidak diperlukan. Karena bukaannya pembelajaran yang terjadi, melainkan permusuhan. Hari ini, mungkin saja masih ada pihak yang rusak silturahmi hanya karena berdebat saat sidang Jessica, padahal pasca sidang mereka audah tidak peduli.
Pada dasarnya, publik akan menunjukkan sikap awamnya. Sikap yang didasari oleh pemikiran pragmatis. Karenanya, model yang terlampau melibatkan publik perlu ditinjau ulang. Publik pada dasarnya mempunyai mekanisme perwakilan dalam rujukan sikapnya. Publik banyak menggantungkan pada orang tertentu untuk menentukan sikap, baik itu manusia secara fisik maupun wujud non fisik (gaib).
Publik tidak banyak mempermasalahkan, Ahok yang tidak melanjutkan program Jokowi kampung deret. Publik sudah lupa, kalau Jokowi akhirnya tidak menyelesaikan tugasnya. Publik tidak.lagi membahas pencapaian visi misi Jokowi Ahok. Publik lebih banyak seru-seruan menunggu hasil pilkada.Â
Demokrasi pemilihan langsung yang ongkosnya besar ini, pada dasarnya sangat sangat tidak efektif. Ekses yang terjadi jauh lebih besar dari manfaat. Pemikiran untuk melakukan pemilihan tidak langsung perlu dihidupkan lagi. Hal ini dikarenakan, publik memiliki mekanisme perwakilan dalam komunitasnya. Publik cukup memilih wakilnya, jika pun wakilnya berkhianat, itu mencerminkan kita belun bisa naik kelas.
Sampai tulisan ini dibuat, babak baru kasus Jessica ada di MA, saya yakin, publik tidak terlampau peduli. Jika Jessica nantinya dinyatakan tidak bersalah, publik juga tidak rkecewa. atau jika keputusan MA menjatuhkan hukuman yang sama, atau lebih memberatkan publik yang kontra Jessica tidak begitu semangat.
Karena, pada dasarnya publik memiliki banyak hal dalam hidupnya. Nilai-nilai hidupnya lah yang menentukan prioritas, jadi tidak perlu semua pihak harus ikut serta memilih pemimpinnya. Karena pada akhirnya, publik akan lebih fokus pada kehidupan hari-harinya. Serahkan saja kepada pihak yang rela hidup dalam dunia politik yang panas dan penuh jebakan. Biarkan mereka saja yang ditangang melewati jebakan. Publik kembali kerja, kerja, kerja, ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H