"Sangat sulit untuk menjelaskan kekalahan ini. Saya rasa sebelum babak pertama usai, kami bermain dengan sangat baik. Gol kedua Bayern Munchen adalah ketidakberuntungan bagi Arsenal," ujar Wenger pada BT Sport, seperti dilaporkan Goal. Manajer asal Prancis ini pun berpendapat bahwa cederanya Laurent Koscielny di babak kedua membuat performa skuatnya menjadi sangat menurun.
 Menurutnya, Bayern Munchen juga bermain lebih baik ketimbang Arsenal, terutama di babak kedua. Manajer yang kini berusia 67 tahun itu pun berkata bahwa lini pertahanan The Gunners telah memperlihatkan penampilan yang cukup solid, namun saat Die Rotten berhasil mencetak gol ketiga dan seterusnya, hal itu seakan meruntuhkan mental seluruh pemain The Gunners. Kini ia pun meminta seluruh pemainnya untuk melupakan kekalahan ini dan kembali bangkit untuk pertandingan berikutnya.
Wenger tidak sedang mengempower belief, tetapi sedang menganalisis pertandingan. Karenanya ia diberi gelar profesor. Belief bukanlah wilayah rasional yang dapat dijelaskan dalam istilah  teknis dan logis. Belief wilayah emosional yang prinsipnya ada dalam metakognisi. Enrique tidak mempermasalahkan hal teknis pertandingan, karena membangun belief bukan membangun pengetahuan seperti sekolahan.
Akhir kata, terima kasih Barcelona, tim sepakbola yang mampu memberikan pembelajaran tidak hanya untuk pecinta bola. Tim yang mampu bermain penuh dengan totalitas. Tim yang membantu Saya mendapatkan contoh apa itu metakognisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H