Gelandangan tidak memiliki KTP, karena gelandangan tidak dianggap sebagai manusia. Ia lebih  tepat dianggap bunglon. Kalau ada pihak yang mencatat kebaikannya, maka hal itu sulit dilakukan, karena gelandangan selalu sembunyi di berbagai macam rumah.
Menjadi tuan rumah tidaklah mahal. Juga tidak sulit.Hal yang terpenting adalah ia mengenal dirina sendiri. Pengontrak rumah masih harus bersopan santun dengan pemilik rumah. Penumpang rumah harus tersiksa saban waktu bermanis-manis dengan pemilik rumah. Namun hal tersebut belum seberapa, karena gelandangan setiap waktu harus sembunyi, setiap waktu ia merubah diri. Dan di kemudian hari ia tidak diterima, karena kelakuan sembunyinya membuat ia tidak dikenali oleh siapa pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H