Selama ini, banyak wanita/perempuan beranggapan bahwa ujung tombak kehidupannya terletak pada laki-laki yang akan menjadi suaminya kelak. Sehingga pikiran untuk meraih pendidikan dan perencanaan karir dan masa depan tidak sejauh pemikiran para laki-laki. Seharusnya pergerakan kesadaran harus dilakukan sejak dini, sehingga wanita yang memiliki kualitas pendidikan yang baik dan pekerjaan yang baik mampu memiliki daya saing.
Saya mengambil petikan yang cukup filosofis, "bagaimana kita ingin mendapatkan buah yang manis, apabila kita tidak memiliki tanamannya?, Tidak memberi ia pupuk terbaik?, tidak merawatnya dengan baik?. Sehingga kita hanya memiliki bayangan kita akan menikmati buah yang manis, sedangkan kita tidak sadar akan kemampuan kita dan tidak bertindak apa-apa. Maka itu semua hanya sebuah khayalan".
Kita harus mendukung setiap wanita/perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Tetapi kita harus membangun kesadaran bahwa wanita/perempuan juga harus meningkatkan kualitasnya dalam bidang pendidikan dan perencanaan karir yang setara dengan laki-laki.
Apabila setiap wanita/perempuan telah memiliki kesadaran dan semangat yang tinggi serta perencanaan yang baik. Secara tidak langsung sebuah langkah perubahan telah terjadi, dan isu kesetaraan gender tidaklah menjadi suatu masalah kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H