Mohon tunggu...
Taufik Muhammad Guntur
Taufik Muhammad Guntur Mohon Tunggu... Dosen - dosen

saya adalah seorang yang berusaha untuk selalu belajar dan mempelajari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Pemuda Ansor adalah Anugerah dari Allah SWT untuk Bangsa Indonesia

17 Agustus 2023   10:41 Diperbarui: 17 Agustus 2023   11:06 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Fatwa yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari sebagai pembuktian bahwa Nahdlatul Ulama (NU) yang di dalamnya termasuk Gerakan Pemuda Ansor sangat menjunjung tinggi nilai -- nilai kebangsaan. NU sebagai Organisasi Islam terbesar di Indonesia menjadi urat nadi Bangsa Indonesia, mempertahankan kemerdekaan bangsa indonesia dengan seluruh tumpah darahnya.

            Nahdlatul Ulama (NU) pimpinan Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme yang berdasar atas syaria'at Islam al Ahlu al-sunnah wal al-jam'ah. Sebelum negara Republik Indonesia merdeka, para pemuda di berbagai daerah mendirikan organisasi bersifat kedaerahan, seperti Jong Cilebes, Pemuda Betawi, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, dan sebagainya, akan tetapi Kiai-Kiai NU justru mendirikan organisasi pemuda bersifat nasionalis.

            Sikap nasionalis para ulama NU adalah pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia, bangsa yang berdiri dari latar belakang berbagai unsur suku bangsa, ras serta agama, kata " Nasionalis" terbukti mampu mempersatukan bangsa ini, Sikap keterbukaan (toleran) para Ulama NU menjadikan Organisasi NU menjadi "Rumah Besar" bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa melihat golongan, suku, ras dan bahkan agama, bersatu didalam satu komando  NU.

            Keberagaman latar belakang  anak bangsa ini yang kemudian kita sebut Kebhinekaan, adalah komponen utama Bangsa Indonesia, jika saja kebhinekaan  hilang itu sama halnya Bangsa Indonesia sudah kehilangan (menghilangkan) jati diri nya, jati diri Bangsa Indonesia.

            Bangsa Indonesia  memiliki 1.340 suku bangsa yang hidup tersebar di seluruh wilayah nusantara, semua suku bangsa tersebut memiliki satu kesamaan pandang dalam hal kebhinnekaan, bahwa bangsa indonesia bisa meraih kemerdekaannya atas dasar rasa penderitaan yang sama hidup dibawah penjajahan, dari kesamaan rasa menderita itulah timbul utopis menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan sejahtera, suku bangsa -- suku bangsa itu kemudian berdiri bersama mengangkat senjata melawan kolonialis dan imperialis di bumi nusantara, keyakinan hanya dengan jalan persatuan lah perlawanan kepada penjajah bisa dimenangkan, jiwa persatuan dan kbinekaan bangsa ini telah lahir jauh sebelum bangsa indonesia merdeka hal ini dapat kita dapati di dalam semangat sumpah pemuda yang berlangsung pada 28 Oktober 1928 tepat 17 tahun sebelum kemerdekaannya.

            Semangat Persatuan dari para leluhur bangsa harus senantiasa terjaga, Ke Bhinnekaan dan Keterbukaan harus hidup subur dibumi nusantara, kehidupan beragama menjadi modal besar agar hal tersebut dapat terwujud, Islam sebagai agama mayoritas di Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki tanggung jawab terbesar untuk mempertahankan kbinekaan dan keterbukaan di negara ini. Dan NU sebagai Organisasi Islam terbesar di Indonesia secara otomatis menjadi Organisasi yang paling bertanggung jawab  untuk mempertahankan kebhinekaan.

            Islam adalah sebuah agama yang Plural, seluruh aktifitas ibadah di dalam agama Islam senantiasa terikat dan terkait dengan berbagai komponen individu, dalam prespektif sosial, Islam sangat terbuka dengan berbagai aturan yang berlaku  dan sudah berlaku dari suatu tatanan kehidupan, sepanjang tidak bertentangan dengan nilai -- nilai ke tauhidan ahlul sunah wal Jamaah. Para Wali Songo dahulu telah berhasil menyebarkan Islam di bumi Nusantara tanpa menghilangkan budaya dan kearifan lokal yang telah ada di nusantara.

            Islam Nusantara adalah wajah Aqidah Ahlul Sunah wal Jamaah yang sebenarnya, Islam yang tidak tertolak oleh masyarakat di Nusantara, menyatu didalam sendi -- sendi kehidupan yang terbalut dengan adat istiadat di nusantara. Islam Nusantara mampu menterjemahkan penerapan hukum syariat secara Tadarruj wa al Tasyri di tengah -- tengah masyarakat Indonesia.

            Wali Songo membawa Islam dalam wajah Ke Nusantaraan, budaya dan adat istiadat yang berlaku mampu beradaptasi dengan hukum -- hukum syariat, dan penerapan hukum syariat secara bertahap dan gradual. Para Raja Jawa yang sudah memeluluk Islam pada waktu itu tidak memaksakan rakyatnya mengikuti keimanannya, namun dalam naungan Raja yang sudah beriman rakyat merasakan environment baru yang lebih baik.

            Kini 78 tahun sudah kemerdekaan dirasakan, bangsa Indonesia terus membangun tatanan kehidupan masyarakatnya menuju kepada tatanan masyarakat yang ideal. Seluruh aspek kehidupan masyarakat  termasuk kehidupan beragama berjalan sangat baik, Kebhinekaan dan keterbukaan dalam aspek keagamaan semakin mengarah kepada kondisi ideal, kondisi dimana setiap warga negara memiliki kesamaan hak dalam menjalani keyakinannya.

            Capaian ini tidak lepas dari peran NU yang terus mengawal perjalanan bangsa ini, bersama para Kyai, santri dan Pemuda Ansror menjadi garda terdepan merebut kemerdekaan. Komando para Kyai untuk melalukan perlawanan mungkin tidak akan berhasil jika tidak ada pemuda  Sholeh pada waktu itu, yang taat dan siap sedia ketika anjuran untuk berjuang dari para kyai dikumandangkan, satu kondisi yang serupa ketika Nabi Allah Musa as ketika diawal dakwah kepada umatnya, ada sekelompok pemuda yang memiliki keimanan dan membantu Nabi Musa as membebaskan umatnya dari Raja Firaun yang dzalim, adalah sebuah Anugerah dari Allah SWT yang patut kita syukuri, hadirnya Pemuda Ansor pada masa pra kemerdekaan  mampu menjadi bagian penting Bangsa Indonesia meraih Kemerdekaanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun