Politik luar negeri pemerintahan Era Trump adalah tidak agresif ataupun provokatif. Itu seringkali diucapkan Trump dalam setiap pidatonya.Â
Apalagi mau ikut campur urusan konflik negara atau wilayah lain yang nun jauh dari Amerika .
Pemerintah Amerika beserta mililter raksasanya ,hanya akan bertindak apabila kepentingan negara Amerika dan warga Amerika di luar negeri dalam kondisi terancam. Apalagi sampai ada korban jiwa warga Amerika yang tidak berdosa, maka sampai ke ujung kutub utara sekalipun pun akan di kejar oleh militer Amerika.Â
Dengan senjata yang bertehnologi tercanggih, terbesar , terluas jangkauannya dan terkuat di dunia, seharusnya para teroris atau negara anti Amerika, di seluruh dunia akan berpikir dua kali ganggu Amerika.Â
Sesuai motto waktu kampanye lalu , Trump janji akan membuat Amerika Great Again! Selain saat ini masih terkuat, terbanyak dan tercanggih dalam peralatan militer dan ruang angkasa. Dalam bidang ekonomi, Amerika juga mulai lagi membaik. Menjadikan Amerika negara no. 1 didunia dalam bidang kekuatan ekonomi.Â
Dalam melihat suatu masalah pun , Trump selalu berdasarkan hal yang mendasar dulu. Dan ujung ujungnya harus demi kepentingan bangsa dan negara Amerika !Â
Contoh terakhir , adalah terbunuh nya tokoh militer dan intelijen Iran yang populer
Jenderal Qasem Soleimani .Â
Karena kepentingan Amerika dan warga Amerika terancam di Irak, maka pemerintah Amerika wajib sesuai undang undang untuk mengambil tindakan. Dengan memanfaatkan intelijen dan peralatan canggih , selalu yang jadi target adalah pemimpinnya. Dengan di tewaskan pemimpin besar nya , maka organisasi nya akan morat-marit.
Terakhir , pernyataan Trump adalah , Amerika tidak memulai perang. Tapi menghentikan peperangan. Trump punya skenario untuk itu. Situasi panas di timur tengah , tidak bisa cuma di hentikan secara negosiasi , perundingan , atau tindakan militer secara sporadis dan cuma aksi reaktif. Membalas kalau diserang.Â
Ini mungkin momentum yang tepat bagi skenario Trump untuk penyelesaian konflik di timur tengah secara mendasar dan menyeluruh.Â
Dengan cara menghentikan secara tegas dengan aksi militer semua kegiatan kelompok atau organisasi yang selalu membuat rusuh.Â
Trump yakin , warga atau penduduk negara negara timur tengah yang saat ini dilanda konflik , saat ini ingin hidup damai berdampingan, saling kerjasama menguntungkan, dalam alam kebebasan sebagai hak utama seorang manusia.
Semua lelah berperang, ketakutan, dan saling bermusuhan.
Dengan tiadanya para pemimpin kelompok pengacau perdamaian di timur tengah , maka jalan nya perdamaian secara mendasar di timur tengah akan tercapai.
Itu yang di yakini oleh Trump.Â
Tentunya , kebetulan bersamaan dengan momentum , akan ada pilpres di 2020. Anggap lah ini sebagai salah bentuk pencitraan yang gratis. Presiden yang perhatian dan fokus untuk bangsa nya. Dan demi perdamaian dunia yang hakiki.Â
Warga seluruh dunia tentu tetap cemas. Apakah Iran sejatinya punya senjata nuklir? Ini masih misteri.Â
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei terakhir menyatakan akan membalas ke Amerika atas terbunuhnya jendral terdekatnya. Entah lewat negara Iran sendiri atau lewat proxynya.
Tapi yang namanya maklumat perang , paling tidak harus direstui rakyat Iran dulu. Apakah Benar mau perang dengan Amerika.
Kalau Iran tidak punya senjata nuklir atau belum mampu memproduksi ,maka dunia masih bisa agak santai. Sembari berharap Rusia tidak cawe cawe dalam konflik Iran Amerika ini.Â
Tapi kalau Iran ternyata benar mempunyai senjata nuklir , maka perang dunia 3 sudah didepan mata.
Dan kalau itu melibatkan senjata nuklir, maka tamatlah dunia. Tidak ada yang jadi pemenang. Karena rata rata kekuatan senjata nuklir sekarang ,efek nya ribuan kali kedahsyatan bom atom Hiroshima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H