Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skenario Akbar dari Trump untuk Timur Tengah

4 Januari 2020   20:37 Diperbarui: 5 Januari 2020   12:29 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trump yakin , warga atau penduduk negara negara timur tengah yang saat ini dilanda konflik , saat ini ingin hidup damai berdampingan, saling kerjasama menguntungkan, dalam alam kebebasan sebagai hak utama seorang manusia.
Semua lelah berperang, ketakutan, dan saling bermusuhan.

Dengan tiadanya para pemimpin kelompok pengacau perdamaian di timur tengah , maka jalan nya perdamaian secara mendasar di timur tengah akan tercapai.
Itu yang di yakini oleh Trump. 

Tentunya , kebetulan bersamaan dengan momentum , akan ada pilpres di 2020. Anggap lah ini sebagai salah bentuk pencitraan yang gratis. Presiden yang perhatian dan fokus untuk bangsa nya. Dan demi perdamaian dunia yang hakiki. 

Warga seluruh dunia tentu tetap cemas. Apakah Iran sejatinya punya senjata nuklir? Ini masih misteri. 

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei terakhir menyatakan akan membalas ke Amerika atas terbunuhnya jendral terdekatnya. Entah lewat negara Iran sendiri atau lewat proxynya.
Tapi yang namanya maklumat perang , paling tidak harus direstui rakyat Iran dulu. Apakah Benar mau perang dengan Amerika.

Kalau Iran tidak punya senjata nuklir atau belum mampu memproduksi ,maka dunia masih bisa agak santai. Sembari berharap Rusia tidak cawe cawe dalam konflik Iran Amerika ini. 

Tapi kalau Iran ternyata benar mempunyai senjata nuklir , maka perang dunia 3 sudah didepan mata.

Dan kalau itu melibatkan senjata nuklir, maka tamatlah dunia. Tidak ada yang jadi pemenang. Karena rata rata kekuatan senjata nuklir sekarang ,efek nya ribuan kali kedahsyatan bom atom Hiroshima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun