Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PBB Ditutup Trump!

9 Oktober 2019   09:49 Diperbarui: 9 Oktober 2019   10:55 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jabar.tribunnews.com

Menurut Donald Trump , Amerika akan bayar sumbangan itu ,apabila PBB mau efektif dan efisien. PBB harus rombak AD RT nya.  Trump , sebagai nasionalis dan pebisnis , tentu tidak rela bayar sumbangan besar sekali untuk PBB . Tapi keuntungan yang di dapat Amerika kecil sekali. Tidak sebanding. Contohnya , tentang kebijakan Amerika dalam masalah ibukota Israel , tidak didukung oleh anggota PBB.  Bisa jadi ini pembalasan Trump karena memandang enteng Amerika.

Pemerintahan Amerika juga sangat ketat dalam gunakan anggaran untuk operasional rutin. Rapat - rapat , kunjungan dinas , acara kenegaraan , sangat  dikurangi.
Kalaupun acara- acara  rapat harus diadakan , biasanya snack dan minum nya sederhana. Dan itupun di gedung milik negara.

PBB pun mau tidak mau harus  berubah dan ikuti permintaan Trump kalau mau di sumbang Amerika. PBB harus hapus banyak kegiatan  seminar ,rapat , kampanye , kunjungan - kunjungan. Supaya lebih efisien dan efektif.

Seperti Bung Karno yang dirikan gerakan Non-blok , Trump mulai kampanyekan , kalau Amerika lebih baik dari organisasi PBB.  Lebih efektif dan efisien.  
Contohnya , kelompok teroris paling mengerikan didunia  ISIS yang bermarkas di Syiria dan Iraq , di hancurkan  tuntas oleh Amerika sendiri.

Coba tunggu PBB aksi. Atau pasukan perdamaian yang aksi.  Sampai lebaran monyet ya nggak selesai selesai. Terlalu banyak rapat ,birokrasi dan prosedur.  Sekarang , tinggal sisa kelompok kecil ISIS dan tawanan ISIS  yang ada di barak pengungsian, namun  Amerika nyatakan lepas tangan.  Katanya Trump , masak Amerika Amerika  lagi. Negara Eropa banyak kok negara kaya seperti Amerika. Juga China, Jepang dan Korea.  Ya urus lah pengungsi itu gantian.

Jadi bagaimana dengan masadepan PBB ,karena Amerika ogah  bayar sumbangan nya ?

Entahlah , Sekjen PBB sudah nyatakan , gaji staf PBB  bulan depan tidak akan terbayar. Beberapa kantor cabang juga tutup.  

Mungkin PBB hancur sendiri , karena nggak ada dana. Lalu bagaimana dengan nasib dunia ?  
Dan faktanya , memang peperangan antar negara  sudah nyaris tidak ada. Yang ada perang atau konflik internal suatu negara. Dan itu bukan urusan PBB.
Yang sekarang di lakukan PBB lebih ke masalah kemanusian,  pengungsi karena perang saudara  dan lingkungan.  Tapi PBB pun cuma sebatas mengkampanyekan isu itu .

Sayonara PBB ?

So Make love not war

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun