Kalau Mourinho terkenal dengan strategi permainan bertahan total , yang diibaratkan memarkir bus . Sehingga pemain lawan hampir mustahil menemukan celah supaya bisa menendang bola  ke gawang dan cetak gol. Selalu bola akan membentur pemain bek atau bola melenceng jauh diluar gawang.Â
Apakah Jokowi akan identik dengan taktik parkir bus ala Mourinho untuk pilpres 2019?Â
Saat ini seharusnya Jokowi sudah sadar. Siapa saja golongan di masyarakat yang berpotensi TIDAK akan memilih dia di pilpres 2019. Â Â
Beberapa yang bisa di sebutkan secara gamblang :Â
1. Pendukung atau pengagum setia  Prabowo.  Kelompok ini tidak bisa di ganggu gugat. Mereka akan selalu setia dan akan terus memilih Prabowo. Sulit bagi Jokowi ,untuk membuat para pengagum Prabowo beralih dan  memilih nya. Ini masalah kesetiaan, hati nurani  dan kebanggaan.  Sama seperti suka Harley Davidson  atau Apple , sampai kapanpun susah berubah kelain hati. Atau kenapa kita harus pilih merk Honda untuk mobil ,atau merk Samsung untuk hape. Itu mungkin tertanam dihatinya masing masing orang. Entah karena pengalaman atau terpengaruh oleh iklan atau opini masyarakat.Â
2. Masyarakat unik yang melihat presiden itu pemimpin  semacam raja yang harusnya  gagah dan ganteng. Â
Waktu SBY menang pilpres , diyakini pemilih nya yang terutama ibu ibu / wanita melihat sosok SBY yang rapi , Â ganteng dan gagah , adalah daya tarik bagi mereka. Â
Ini PR bagi Jokowi untuk menarik perhatian kelompok pemilih ini. Seperti nambah dikit berat badan , dan potongan rambut lebih keren adalah beberapa hal yang mungkin bisa diupayakan.Â
3. Masyarakat tertentu yang melihat sosok presiden adalah pemimpin yang harusnya juga sangat religius dan sebagai pemimpin dari umat.Â
Kelompok ini ,sebenarnya sudah seringkali Jokowi berusaha imbangi. Dengan sering silaturahmi dengan kelompok dan basis agama. Terutama Islam.  Malah cawapres nya dipilih kyai haji. Ini langkah tepat Jokowi , yang nantinya  diharapkan calon pemilih dari basis agama Islam untuk memilihnya. Agama Islam apalagi mayoritas agama di Indonesia.Â
4. Kelompok bisnis  swasta , birokrat , pegawai dan rekanan yang terkena imbas dari sistem pemerintahan yang bersih.Â
Sebenarnya sejak akhir era pemerintahan SBY , sudah terlihat tanda tanda aparat tegas dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan tertib. Dalam pemerintahan Jokowi , kampanye pemerintahan bersih ,lebih gencar lagi. Lebib tegas lagi , karena presiden dan keluarga nya memberi tauladan akan kesederhanaan dan bersih korupsi. Dengan di stop nya kran korupsi seperti gratifikasi , suap , pungli , upeti , fee di lingkungan birokrasi . Dampak kegiatan ekonomi  nya sangat luas di masyarakat. Selain para birokrat turun drastis income nya karena mustahil dan sulit sekali korusi , kalangan swasta pun ,juga terkena dampak nya ,yakni merosot tajam omzetnya.Â
Mall - mall , Resto , hotel , club club entertainment , penyedia parcel , rental , katering dll. Mereka ini sudah sangat jarang menerima klien lagi. Karena selama ini uang hasil korupsi, banyak dibelanjakan di sektor ini. Rapat rapat di hotel atau resto dibatasi  , entertainment tamu di club nyaris di larang , buat acara acara kantor dibatasi dan sederhana.Â
Inilah kelompok paling berpotensi tidak akan memilih Jokowi. Padahal belum tentu , pengganti Jokowi akan lebih longgar terhadap praktek korupsi. Tapi paling tidak bagi golongan yang telah " menderita " selama nyaris 4 tahun ini karena ber kurang income untuk belanja harian dan bulanan, akan memilih untuk " mencoba".Â
Karena kalau tetap Jokowi, 5 tahun lagi , mereka pasti akan tetap gitu gitu aja. Dengan kehidupan " serba kekurangan"yang dijalani , hati nurani , religi dan akal sehat akan terkikis.Â
Tentang sumber daya manusia ,Jokowi infonya ,akan gencar lanjutkan kampanye " revolusi mental" , yang saya pahami , sebagai cara bagaimana pejabat dari presiden hingga staf terendah birokrat memberi contoh hidup yang tertib ,disiplin dan sederhana . Alias menerima apa adanya dan memberi terbaik untuk bangsa dan negara.Â
Sisa waktu sebelum hari pencoblosan pilpres 2019 ,masih cukup panjang. Saat nya Jokowi berbenah dan introspeksi. Â Bisa saja lagi Jokowi menang tipis di pilpres 2014. Tapi Prabowo pun ,bisa menang tipis.Â
Sudah tidak mungkin lagi strategi parkir bus. Terus menerus di serang , lalu diam saja. Buat persiapan latihan yang bagus. Buat strategi penguasaan bola yang kuat di tengah. Dan saat ada peluang , penyerang bisa membuat gol. Â Semua harus masuk dalam koridor aturan dan sportifitas.Â
Saya tidak perlu ulas , siapa yang akan memilih Jokowi. Â Karena kelompok ini sekarang masih dalam posisi warna abu abu. Alias floating mind. Â Tinggal Jokowi harus tuntaskan dalam sisa waktu sebelum hari pencoblosan. Â
Salam Indonesia jayaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H