Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Kampanye Menambah Suara Jokowi untuk Pilpres 2019

21 Agustus 2018   11:32 Diperbarui: 21 Agustus 2018   12:05 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : straitstimes.com

Sebenarnya sejak akhir era pemerintahan SBY , sudah terlihat tanda tanda aparat tegas dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan tertib. Dalam pemerintahan Jokowi , kampanye pemerintahan bersih ,lebih gencar lagi. Lebib tegas lagi , karena presiden dan keluarga nya memberi tauladan akan kesederhanaan dan bersih korupsi. Dengan di stop nya kran korupsi seperti gratifikasi , suap , pungli , upeti , fee di lingkungan birokrasi . Dampak kegiatan ekonomi  nya sangat luas di masyarakat. Selain para birokrat turun drastis income nya karena mustahil dan sulit sekali korusi , kalangan swasta pun ,juga terkena dampak nya ,yakni merosot tajam omzetnya. 

Mall - mall , Resto , hotel , club club entertainment , penyedia parcel , rental , katering dll. Mereka ini sudah sangat jarang menerima klien lagi. Karena selama ini uang hasil korupsi, banyak dibelanjakan di sektor ini. Rapat rapat di hotel atau resto dibatasi  , entertainment tamu di club nyaris di larang , buat acara acara kantor dibatasi dan sederhana. 

Inilah kelompok paling berpotensi tidak akan memilih Jokowi. Padahal belum tentu , pengganti Jokowi akan lebih longgar terhadap praktek korupsi. Tapi paling tidak bagi golongan yang telah " menderita " selama nyaris 4 tahun ini karena ber kurang income untuk belanja harian dan bulanan, akan memilih untuk " mencoba". 

Karena kalau tetap Jokowi, 5 tahun lagi , mereka pasti akan tetap gitu gitu aja. Dengan kehidupan " serba kekurangan"yang dijalani , hati nurani , religi dan akal sehat akan terkikis. 

Tentang sumber daya manusia ,Jokowi infonya ,akan gencar lanjutkan kampanye " revolusi mental" , yang saya pahami , sebagai cara bagaimana pejabat dari presiden hingga staf terendah birokrat memberi contoh hidup yang tertib ,disiplin dan sederhana . Alias menerima apa adanya dan memberi terbaik untuk bangsa dan negara. 

Sisa waktu sebelum hari pencoblosan pilpres 2019 ,masih cukup panjang. Saat nya Jokowi berbenah dan introspeksi.  Bisa saja lagi Jokowi menang tipis di pilpres 2014. Tapi Prabowo pun ,bisa menang tipis. 

Sudah tidak mungkin lagi strategi parkir bus. Terus menerus di serang , lalu diam saja. Buat persiapan latihan yang bagus. Buat strategi penguasaan bola yang kuat di tengah. Dan saat ada peluang , penyerang bisa membuat gol.  Semua harus masuk dalam koridor aturan dan sportifitas. 

Saya tidak perlu ulas , siapa yang akan memilih Jokowi.  Karena kelompok ini sekarang masih dalam posisi warna abu abu. Alias floating mind.  Tinggal Jokowi harus tuntaskan dalam sisa waktu sebelum hari pencoblosan.  

Salam Indonesia jaya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun