Keunggulan IFM dibandingkan pendekatan konvensional yang lebih fokus pada pemadaman adalah kemampuannya untuk menekan kejadian kebakaran melalui pencegahan dan kesiapsiagaan yang menyeluruh, sehingga biaya dan kerugian akibat kebakaran dapat diminimalisir.
Langkah-langkah Implementasi Integrated Fire Management di IKN
Untuk menerapkan IFM secara efektif di IKN, beberapa langkah krusial perlu dilakukan:
Revisi undang -undang dan regulasi. Revisi Perundang-undangan: Dibutuhkan revisi kebijakan yang mengutamakan pencegahan kebakaran hutan, termasuk peraturan yang mewajibkan integrasi IFM dalam perencanaan tata ruang IKN.
Regulasi Khusus IKN: Pembentukan regulasi yang dirancang khusus untuk IKN guna mengatur dan mengawasi penerapan IFM sesuai dengan karakteristik lingkungan setempat.
Penyediaan Pendanaan yang Berkelanjutan. Alokasi Anggaran: Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program pencegahan kebakaran hutan yang berlangsung sepanjang tahun.
Pendanaan Riset dan Teknologi: Investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi untuk deteksi dini dan pemadam kebakaran yang ramah lingkungan sangat penting, guna memastikan efektivitas IFM.
Koordinasi dan Pembagian Tanggung Jawab yang Jelas. Penetapan Koordinator Utama: Diperlukan penentuan badan atau lembaga yang bertanggung jawab sebagai koordinator utama dalam implementasi IFM di IKN, memastikan koordinasi yang efektif antar instansi terkait.
Pembentukan Tim Khusus. Pembentukan tim yang bertugas mengkoordinasikan upaya pencegahan, respons, dan pemulihan antar instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Peningkatan Kapasitas dan Sumber Daya Manusia.
Pelatihan Petugas Lapangan. Program pelatihan intensif bagi petugas lapangan mengenai teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan harus menjadi prioritas.
Edukasi Masyarakat. Pengembangan program edukasi bagi masyarakat lokal tentang pentingnya pencegahan kebakaran hutan dan langkah-langkah yang dapat mereka lakukan untuk mendukung IFM.