Gelegar petir keras membahana menyapu sunyi,
Berbaju hujan lebat dingin kuat menyelimuti sepi,
Aku tersandera di pojok gelap dengan secangkir kopi,
Lampu portable panjang putih susu ku nyalakan,
Beberapa buku literasi ku baca menemani kegundahan,
Mencari rujukan dalil-dalil pembenaran ketidakadilan,
Malam semakin larut jauh menyeret kegelisahan hati,
Angin berhembus kuat menyusup ke lubang pori-pori,
Aku hangatkan tubuh dengan secangkir kopi yang tersaji,
Suara jerit-tangis rakyat kecil terdengar di keheningan,
Membuatku siuman dari ketidaksadaran rasa kemanusiaan,
Untuk bangkit menyuarakan kebenaran dalam bait-bait puisi pembebasan,
Rumah Kayu, 20 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!