Bagaimana kalau seorang Ratu kemudian menjadi Cakil ? Tentu sangat aneh. Ratu yang menyadari kehidupan, pasti dia menjadi pendeta. Ia mendekatkan diri kepada Allah, ia memohon pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang kadang-kadang tidak terhindarkan saat ia dulu memerintah untuk menegahkan hayuning bawana, dan terus menerus memohonkan berkah bagi negaranya seraya mengharapkan negaranya akan menerapkan kebenaran-kebenaran.
Ia tidak akan lagi terlibat dan memihakkan diri secara langsung. Ia akan memihak dalam doa dan memihak atas nama kebenaran yang hakiki.
Namun kalau ia masih ingin terlibat di dunia ini. Malah ia ingin kembali mengatur alam dengan cara  menjadi Cakil, alangkah menyedihkan kisah yang akan terjadi. Betapa jauhnya penurunan derajatnya.  Ia malah menjadi sumber masalah bagi alam ini. Ia merepotkan kehidupan. Ia bisa nampak berkuasa, seperti Cakil pasti menakutkan orang-orang biasa. Akan tetapi setelah merepotkan kehidupan.ia akan tertusuk kerisnya sendiri. Alangkah menyedihkannya kalau itu terjadi. Â
Namun jika benar ada Ratu yang lengser keprabon madeg Cakil, maka kisah tertusuk oleh kerisnya sendiri itu tidak bisa dihindari. Apa yang disajikan dalam kisah wayang itu adalah bayangan kehidupan. Di dalamnya ada nilai dasar yang bisa menjadi petunjuk atau peringatan. Dan selama berabad-abad akan terjadi demikian.
Kiranya Tuhan memberkahi bangsa ini.
Solo, 25 Jan 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H