Dalam pernikahan seks adalah hal utama. Seks menyatakan keintiman dan ekspresi dari perasaan cinta. Seks adalah alat untuk menikmati kesenangan. Akan tetapi keindahan relasi seksual perlu memenuhi syarat-syarat tertentu, baik keintiman relasi itu sendiri maupun kondisi fisik.
Apabila sang wanita berusia 35 dan sang pria berusia 19 tahun, maka jika pernikahan dilakukan menunggu sang pria cukup matang, biologis, psikis, dan ekonomi, maka minimal pada usia 25 tahun, usia sang wanita sudah 40 tahun.
Pada saat itu relasi seksual bisa menyenangkan keduanya. Sang pria sedang menggelora, dan sang wanita pada usia 40 masih menggelora juga. Sang wanita yang lebih matang secara psikologis akan bisa memberikan kepuasan kepada sang pria.
Maka relasi pria wanita pada usia seperti ini secara seksual bisa saling mengisi. Tidak heran ada relasi-relasi seperti itu pada masa kini.
Namun tantangannya adalah ketika sang pria berusia 35 dan sang wanita berusia 50. Sang istri sudah mulai menopause. Gairah seks bisa menurun dan juga alat reproduksi perlu perlakuan khusus.
Sementara sang suami masih gagah, masih membutuhkan hubungan seksual dengan frekuensi lebih banyak. Selanjutnya ketika suami memasuki usia 40, usia yang dikatakan sebagai puber ke dua, istri sudah berumur 55 tahun. Tentu kegairahan dan kemampuan istri sudah berbeda.
Karena itu pada usia-usia selanjutnya tantangan dalam relasi seksual cukup berat. Pernikahan dengan perbedaan usia seperti itu, indah di awal, berat di kemudian hari. Dan beratnya cukup panjang.
Perubahan fisik
Wanita usia 35 tahun masih cukup cantik, dan jika belum punya anak, bentuk tubuh relatif lebih mudah dikelola, sehingga masih menarik. Karena itu pemuda usia 20 tahunan masih akan tertarik.
Namun pada usia 40 ke atas wanita akan mulai mengalami perubahan fisik. Dan kalau sudah punya anak, perubahan fisik terjadi cukup signifikan. Fisik berubah dari kerut-kerut dan bercak-bercak di wajah, pertambahan berat, dan juga mungkin rambut yang rontok. Perubahan menua akan terus terjadi.
Ketika pria memasuki usia 40 an dan memasuki usia “puber ke dua”, dimana juga memasuki masa kemapanan. Masa menyatakan hasil kerja, maka pada waktu itu sadar atau tidak sadar akan muncul kebutuhan istri yang menarik dan cantik di sampingnya. Sementara istrinya sudah berusia 55 tahun.