Khususnya, mengingat peran Emil dan latar belakang Arok, diharapkan akan ada pertunjukan seni bela diri yang lebih mahir.
Namun, justru penonton dibuat berharap hingga durasi film berakhir.
Perbandingan dengan "The Raid 2"
Ketika membandingkan plot penyerangan dengan "The Raid 2", yang terakhir masih lebih unggul The Raid dalam menyampaikan aksi lebih teratur dan memberi ketegangan melalui fokus jaringan bawah tanah di dalam kota.
Sayangnya, "13 Bom di Jakarta" kurang memberikan tingkat intensitas serupa.
Hal yang membedakan kedua film ini mungkin terdapat pada dialog dan aksi yang lebih terbaca dari tajuk 13 Bom di Jakarta.
Judul yang dibeberkan di awal seakan menjadi kelemahan dari keseluruhan film itu sendiri.
Visual (3/5) Â
Latar musik film, efek visual, dan suasana keseluruhan mengikuti adegan aksi yang standar, dan belum ada efek spesial yang menggugah.
Aspek lain seperti pergerakan kamera dan pengeditan adegan, yang berkontribusi terhadap faktor hiburan dalam film seperti "The Raid 2", sangat kurang dalam "13 Bom di Jakarta".
Eksekusi Serangan
Apabila memperhatikan pelaksanaan aksi penyerangan, baik penyergapan, penyerangan, maupun penindasan, cara-cara yang dilakukan Emil atau badan kontraterorisme tampak kurang strategis dibandingkan pencuri amatir dalam "Mencuri Raden Saleh".
Akhir Film 13 Bom di Jakarta
Akhir film 13 Bom di Jakarta merupakan adegan penutup yang sederhana.
Penonton awam mungkin dapat mengetahui bahwa serangan-serangan dalam film ini tidak memiliki perencanaan yang cermat.