Mohon tunggu...
Gunawan Sianturi
Gunawan Sianturi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Gunawan Sianturi ialah seorang pria yang memiliki antusias pada dunia sinema, senang mengulik informasi seputar game, teknologi, uang, dan issue terbaru. Gunawan Sianturi, seorang penulis yang ahli dalam bidang SEO, saat ini menjalankan profesi sebagai SEO Writers dan Freelance Writers. Penulisan yang dioptimalkan untuk mesin pencari, memastikan konten mudah ditemukan dan mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian online.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pasti Kelewat, 5 Fakta Film Siksa Neraka yang Tidak Disadari Penonton

21 Desember 2023   09:31 Diperbarui: 21 Desember 2023   13:26 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fakta film Siksa Neraka/TIX ID/Credit:Umbara Film

Nama "Fajar" adalah karakter laki-laki yang dapat diasosiasikan dengan kecerahan, namun ia tidak memiliki peran yang penting dalam perkembangan cerita.

Nayla Purnama sebagai Azizah

Sebaliknya, nama "Azizah" cenderung merujuk pada karakter perempuan dengan nuansa keanggunan atau kelembutan. Ialah salah satu karakter yang memiliki peran membawa musibah ketika ingin bernyanyi.

Rizky Fachrel sebagai Saleh

Nama "Saleh" sebagai abang menunjukkan karakter yang jujur, baik, atau beretika tinggi. Namun, terungkap bahwa ia memiliki masalah moral atau konflik yang berkaitan dengan nilai-nilai.

Ariyo Wahab sebagai Ustad Syakir

Ustad Syakir menunjukkan karakter yang memiliki kedalaman spiritual atau religius, akan tetapi sebagai seorang pemimpin agama atau figur keagamaan, ia belum memiliki peran lebih jauh di dalam cerita.

Astri Nurdin sebagai Bu Rika

Bu Rika merupakan karakter perempuan yang mungkin memiliki hubungan dengan tokoh utama atau konflik dalam cerita, yaitu sebagai Ibu dari Saleh, Azizah, Fajar, dan Tyas

5. Ending Film Siksa Neraka

Ending film "Siksa Neraka" menciptakan perbincangan dan ketidaksetujuan terkait penyampaian pesan dan representasi kekerasan terhadap anak-anak.
Keputusan untuk menyajikan kekerasan brutal terhadap anak-anak dalam konteks film yang diklaim ingin mengangkat nilai-nilai agama menimbulkan kebingungan dan kekecewaan bagi sebagian penonton.

Pertama, kontradiksi terlihat antara niat awal film untuk mengangkat nilai-nilai agama dengan penggunaan kekerasan brutal terhadap anak-anak.

Hal ini menciptakan ketidaksesuaian dengan tema agama yang seharusnya mempromosikan kedamaian dan kebijaksanaan.

Kedua, perbandingan dengan komik menyoroti pergeseran fokus dari menyiksa orang dewasa dalam konteks pendidikan agama menjadi penyiksaan anak-anak sebagai hiburan untuk orang dewasa.

Hal ini memberikan kesan bahwa film tersebut mungkin kehilangan esensi pendidikan agama yang diusung oleh versi komiknya.

Film ini mungkin mengecewakan sebagian penonton karena dianggap memiliki tingkat sensitivitas rendah dan tidak memperhatikan konsekuensi psikologis atau moral dari kekerasan anak, kritik tersebut tentu patut dipertimbangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun