Ketika nonton "Rumah Masa Depan" film ini membawa bukan hanya kisah keluarga biasa.
Film "Rumah Masa Depan" membawa semangat baru ke dunia perfilman Indonesia, membuktikan bahwa karya lokal tak hanya terpaku pada genre horor atau komedi. Meskipun diramaikan oleh gelombang film horor, film drama ini menonjol sebagai inspirasi utama.
Diadaptasi dari serial berjudul sama dari era 80-an, kisah film ini mengikuti kehidupan keluarga Sukri (Fendi Nuril) dan istrinya Surti (Laura Basuki), bersama kedua anak mereka, Bayu (Bima Azriel) dan Gerhana (Ciara Nadine).
Seperti apa rasanya ketika nonton Rumah Masa Depan? Berikut review film Rumah Masa Depan, dirangkum oleh penulis (Gunawan Sianturi/Kompasiana.com, Sabtu 9 Desember 2023).
Review Nonton "Rumah Masa Depan"
Bergeser dari Jakarta ke Cibeureum demi pemakaman sang ayah, film ini memperkenalkan lapisan emosional yang mendalam dalam perjalanan keluarga tersebut.
Nonton Rumah Masa Depan Menyegarkan Drama Keluarga di Layar Lebar
Salah satu aspek yang membuat "Rumah Masa Depan" berdiri tegak adalah pemilihan cast yang cukup cerdik.Â
Fedi Nuril, Laura Basuki, dan Widyawati tidak hanya memainkan peran mereka, tetapi juga berhasil membangun chemistry yang memukau di layar.Â
Meskipun awalnya banyak skeptis terhadap kombinasi ini, Max Pictures dan Mizan membuktikan keberaniannya dengan tepat.
Pemirsa akan menyaksikan chemistry yang baik antara Fedi Nuril, Laura Basuki, dan Widyawati ketika nonton Rumah Masa Depan.
Peran-peran yang berkaitan dengan rumah tangga dan poligami sudah tak asing bagi Fedi Nuril, ia sukses mencuri perhatian dengan kemampuannya membawakan karakter yang berbeda.Â
Ia seperti menghadirkan sisi dirinya yang belum pernah terlihat sebelumnya, mematahkan citra yang melekat padanya selama ini.
Rumah produksi Max Pictures dan Mizan terbilang cukup berani membawa kombinasi aktor Fedi Nuril, dan hasilnya lumayan menjadi langkah yang tepat.
Laura Basuki juga tak kalah memukau, dengan kepiawaiannya menyampaikan konflik batin seorang istri yang tak disukai mertua secara begitu natural. Dengan kualitas aktingnya, ia mengantarkan konflik batin seorang istri yang tak disukai mertua secara alami.Â
Sementara itu, Widyawati memukau dengan peran mertua yang judes dan bermasalah, menjadikan karakternya vital dalam menyulut konflik nyata dalam film ini
Menurutku Daniel Rifki sebagai sutradara menunjukkan kecerdasannya dalam mengolah cerita sederhana menjadi sesuatu yang kompleks dan memikat penonton.Â
Alhasil "Rumah Masa Depan" tidak hanya menghadirkan kisah keluarga biasa, tetapi juga mempersembahkan lapisan emosional yang mendalam, nampak kecerdasan sinematik dengan cerita yang sederhana menjadi sesuatu yang kompleks dan menarik penonton. Seru, bukan?
Nonton "Rumah Masa Depan" dan saksikan sendiri, apakah film ini mampu memberikan kepuasan atau tidak.Â
Film dengan genre drama keluarga dengan nuansa unik membuat kita melupakan sejenak panorama film Indonesia yang sering didominasi oleh genre horor, "Rumah Masa Depan" tampil sebagai alternatif menarik.Â
Film ini membawa nuansa segar, menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang mencari pengalaman nonton yang berbeda untuk akhir pekan mereka.
Meskipun tak sempurna, film ini patut kita apresiasi sebagai salah satu yang terbaik di akhir tahun, aku memberi skor baik untuk nonton Rumah Masa Depan.Â
Jadi, buat yang mau weekend dengan mengisi waktu dengan film berbeda, nonton "Rumah Masa Depan" bisa jadi pilihan yang pas nih!
Demikian review Rumah Masa Depan, film yang membawa kisah keluarga menjadi ramah untuk disaksikan dan dinikmati penonton saat weekend.(*)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H