Ia seperti menghadirkan sisi dirinya yang belum pernah terlihat sebelumnya, mematahkan citra yang melekat padanya selama ini.
Rumah produksi Max Pictures dan Mizan terbilang cukup berani membawa kombinasi aktor Fedi Nuril, dan hasilnya lumayan menjadi langkah yang tepat.
Laura Basuki juga tak kalah memukau, dengan kepiawaiannya menyampaikan konflik batin seorang istri yang tak disukai mertua secara begitu natural. Dengan kualitas aktingnya, ia mengantarkan konflik batin seorang istri yang tak disukai mertua secara alami.Â
Sementara itu, Widyawati memukau dengan peran mertua yang judes dan bermasalah, menjadikan karakternya vital dalam menyulut konflik nyata dalam film ini
Menurutku Daniel Rifki sebagai sutradara menunjukkan kecerdasannya dalam mengolah cerita sederhana menjadi sesuatu yang kompleks dan memikat penonton.Â
Alhasil "Rumah Masa Depan" tidak hanya menghadirkan kisah keluarga biasa, tetapi juga mempersembahkan lapisan emosional yang mendalam, nampak kecerdasan sinematik dengan cerita yang sederhana menjadi sesuatu yang kompleks dan menarik penonton. Seru, bukan?
Nonton "Rumah Masa Depan" dan saksikan sendiri, apakah film ini mampu memberikan kepuasan atau tidak.Â
Film dengan genre drama keluarga dengan nuansa unik membuat kita melupakan sejenak panorama film Indonesia yang sering didominasi oleh genre horor, "Rumah Masa Depan" tampil sebagai alternatif menarik.Â
Film ini membawa nuansa segar, menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang mencari pengalaman nonton yang berbeda untuk akhir pekan mereka.
Meskipun tak sempurna, film ini patut kita apresiasi sebagai salah satu yang terbaik di akhir tahun, aku memberi skor baik untuk nonton Rumah Masa Depan.Â
Jadi, buat yang mau weekend dengan mengisi waktu dengan film berbeda, nonton "Rumah Masa Depan" bisa jadi pilihan yang pas nih!