Pencahayaan cemerlang dan bayangan dramatis menciptakan suasana yang tegang dan misterius di sepanjang film.
Pemilihan komposisi juga berperan penting dalam menciptakan atmosfer dalam film ini, Robert Richardson selaku sinematografer menggunakan framing yang hati-hati untuk memperjelas hubungan antara karakter-karakter di ruang sempit penginapan tersebut.
Dia juga menggunakan teknik "shot-reverse-shot" dengan cerdik untuk menggambarkan ketegangan antara karakter-karakter tersebut.
Pemandangan dan objek yang ditempatkan secara strategis dalam bingkai mengarahkan perhatian penonton ke detail-detail penting dan menekankan elemen-elemen penting dalam cerita.
Penggunaan gerakan kamera juga mencolok dalam film ini, Tarantino dan Richardson menggunakan gerakan kamera yang tenang dan panjang untuk menangkap dialog-dialog yang tajam dan menegangkan antara karakter-karakter.
Gerakan kamera yang lambat memberikan waktu bagi penonton untuk meresapi percakapan dan memperkuat ketegangan yang terbangun dalam adegan tersebut.
Selain itu, mereka juga menggunakan gerakan kamera yang lancar untuk menampilkan adegan tindakan yang dinamis dengan kejelasan dan keterampilan.
Selain itu, The Hateful Eight juga dikenal dengan formatnya yang unik denhan versi Roadshow yang menampilkan tampilan 70mm Ultra Panavision, memberikan gambar yang lebih luas dan detail yang tajam.
Narasi The Hateful Eight Skor 10
Sebagai film western yang mengambil latar belakang setelah Perang Saudara Amerika. Dalam narasi film ini, Tarantino menghadirkan sebuah cerita yang sarat dengan ketegangan, intrik, dan kecurangan.