Mohon tunggu...
Gunawan Sianturi
Gunawan Sianturi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Gunawan Sianturi ialah seorang pria yang memiliki antusias pada dunia sinema, senang mengulik informasi seputar game, teknologi, uang, dan issue terbaru. Gunawan Sianturi, seorang penulis yang ahli dalam bidang SEO, saat ini menjalankan profesi sebagai SEO Writers dan Freelance Writers. Penulisan yang dioptimalkan untuk mesin pencari, memastikan konten mudah ditemukan dan mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian online.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review dan Sinopsis The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak

18 Juni 2023   22:02 Diperbarui: 18 Juni 2023   22:37 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Review dan Sinopsis The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)


The Hateful Eight adalah film western yang disutradarai oleh Quentin Tarantino, menampilkan cerita dengan berlatar belakang setelah Perang Saudara Amerika dan mengikuti delapan orang yang terjebak di sebuah penginapan terpencil di Wyoming selama badai salju.

Film The Hateful Eight dijadwalkan tayang hari ini, Minggu (18/6/2023) pukul 23.45 di kanal digital Trans TV, Indonesia.

Sebagai informasi, film Hateful Eight pertama kali diluncurkan pada tujuh tahun lalu di bioskop Indonesia.

Film ini memperoleh jajak pendapat yang cukup baik, penonton menyukai kolaborasi karakter yang kuat.

Buat yang belum menyaksikan film western Quentin Tarantino ini, berikut akan diulas mengenai sinopsis dan review The Hateful Eight di bawah ini.

(Narasi sinopsis, review The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)
(Narasi sinopsis, review The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)


Sinopsis The Hateful Eight

Karakter utama termasuk John Ruth, seorang pemburu hadiah yang mengawal tahanan bernama Daisy Domergue, Major Marquis Warren, seorang bekas tentara dan pemburu hadiah, dan Chris Mannix, seorang mantan tentara Konfederasi yang mengaku sebagai sheriff baru.

Ketika mereka berkumpul di penginapan, sinopsis The Hateful Eight mulai memanas ketika mereka saling mencurigai.

Rahasia dan intrik masing-masing karakter terungkap, menegaskan bahwa tidak ada yang bisa dipercaya di antara mereka.

Situasi semakin rumit ketika mereka mengetahui ada pengkhianat di antara mereka.

Dalam penginapan yang terisolasi itu, para karakter terperangkap dalam pertempuran yang mematikan, dengan kekerasan dan ketegangan yang meningkat.

Tarantino menghadirkan dialog-dialog tajam dan adegan kekerasan yang eksplosif dalam narasi ini.

The Hateful Eight mengeksplorasi tema rasialisme, perang saudara, dan ketidakpercayaan antar manusia.

Film ini menghadirkan suasana yang tegang dan penuh intrik melalui karakter-karakter yang kompleks dan penampilan akting yang kuat.

(sinematografi review The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)
(sinematografi review The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)


Hateful Eight Sinematografi Skor Baik

Sinematografi dalam The Hateful Eight adalah salah satu elemen yang sangat kuat dalam film ini, Quentin Tarantino bekerja sama dengan sutradara fotografi Robert Richardson untuk menciptakan gambar yang memukau dan atmosferik yang menghidupkan suasana salju terisolasi di Wyoming pada masa setelah Perang Saudara Amerika.

Berikut adalah review The Hateful Eight dalam segi sinematografi, dimana film ini menampilkan sinema yang baik dengan penggunaan kamera, lensa yang baik pula.

Salah satu ciri khas sinematografi The Hateful Eight adalah penggunaan lensa lebar yang memperluas tampilan gambar, penggunaan lensa lebar ini memberikan nuansa epik dan menampilkan keindahan lanskap yang luas, serta menciptakan rasa isolasi dan kehampaan yang mengelilingi karakter-karakter dalam cerita.

Penonton dibawa ke dalam dunia yang dingin dan terpencil, dan lensa lebar memberikan nuansa yang kaya pada pengalaman visual.

Pemilihan lokasi dalam film ini juga menampilkan sinematografi yang luar biasa. Pengambilan gambar dilakukan di lokasi yang luas dan indah di Colorado, yang berhasil menangkap keindahan alam dengan latar belakang pegunungan salju yang spektakuler.

Pencahayaan alami dan keindahan salju yang terbentang membantu menciptakan suasana yang tebal dan memukau.

Warna juga memainkan peran penting dalam film The Hateful Eight, dadakebanyakan adegan berlangsung di dalam penginapan yang gelap dan tertutup salju di luar, menciptakan kontras yang kuat antara dunia yang dingin dan kehampaan dengan suasana yang intim dan gelap di dalam.

Pencahayaan cemerlang dan bayangan dramatis menciptakan suasana yang tegang dan misterius di sepanjang film.

Pemilihan komposisi juga berperan penting dalam menciptakan atmosfer dalam film ini, Robert Richardson selaku sinematografer menggunakan framing yang hati-hati untuk memperjelas hubungan antara karakter-karakter di ruang sempit penginapan tersebut.

Dia juga menggunakan teknik "shot-reverse-shot" dengan cerdik untuk menggambarkan ketegangan antara karakter-karakter tersebut.

Pemandangan dan objek yang ditempatkan secara strategis dalam bingkai mengarahkan perhatian penonton ke detail-detail penting dan menekankan elemen-elemen penting dalam cerita.

Penggunaan gerakan kamera juga mencolok dalam film ini, Tarantino dan Richardson menggunakan gerakan kamera yang tenang dan panjang untuk menangkap dialog-dialog yang tajam dan menegangkan antara karakter-karakter.

Gerakan kamera yang lambat memberikan waktu bagi penonton untuk meresapi percakapan dan memperkuat ketegangan yang terbangun dalam adegan tersebut.

Selain itu, mereka juga menggunakan gerakan kamera yang lancar untuk menampilkan adegan tindakan yang dinamis dengan kejelasan dan keterampilan.

Selain itu, The Hateful Eight juga dikenal dengan formatnya yang unik denhan versi Roadshow yang menampilkan tampilan 70mm Ultra Panavision, memberikan gambar yang lebih luas dan detail yang tajam.

(pemeran, sinopsis dan review The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)
(pemeran, sinopsis dan review The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)

Narasi The Hateful Eight Skor 10

Sebagai film western yang mengambil latar belakang setelah Perang Saudara Amerika. Dalam narasi film ini, Tarantino menghadirkan sebuah cerita yang sarat dengan ketegangan, intrik, dan kecurangan.

Seperti yang telah disebutkan, narasi The Hateful Eight dimulai di Wyoming, di mana sekelompok orang yang berbeda-beda datang bersama-sama ke sebuah penginapan di tengah salju yang terisolasi.

Penting untuk diingat bahwa para karakter utama terdiri dari delapan orang yang tidak bisa lebih berbeda:
John Ruth "The Hangman" (Kurt Russell), seorang pemburu hadiah yang mengawal seorang tahanan bernama Daisy Domergue (Jennifer Jason Leigh);
Major Marquis Warren (Samuel L. Jackson), seorang bekas tentara dan pemburu hadiah yang mencari perlindungan dari badai salju;
Chris Mannix (Walton Goggins), seorang mantan tentara Konfederasi yang mengaku sebagai sheriff baru;
Oswaldo Mobray (Tim Roth), seorang pembuat hukum; Joe Gage (Michael Madsen), seorang koboi;
General Sanford Smithers (Bruce Dern), seorang mantan jenderal Konfederasi;
Bob (Demian Bichir), pengurus penginapan; dan Jody (Channing Tatum), adik Daisy.

Dalam penginapan yang terisolasi ini, ketegangan mulai memanas ketika masing-masing karakter mulai mencurigai satu sama lain. Mereka terjebak di dalam ruangan yang kecil karena badai salju yang melanda daerah tersebut.

Secara bertahap, rahasia dan intrik masing-masing karakter terungkap, menegaskan bahwa tidak ada yang benar-benar jujur atau dapat dipercaya di antara mereka.

Semakin lama mereka berada di penginapan, semakin tidak dapat dipercaya dan berbahaya situasinya.

Tarantino menghadirkan dialog-dialog yang tajam dan kekerasan yang eksplosif dalam narasi ini.

Masing-masing karakter memiliki motivasi dan agenda tersendiri, dan setiap detail penting untuk menciptakan ketegangan yang meresap dalam film ini.

Keahlian Tarantino dalam membangun karakter secara mendalam dan mengeksplorasi hubungan antar mereka menghidupkan The Hateful Eight.

Salah satu tema yang diangkat dalam film ini adalah rasialisme dan perang saudara, terlihat ketegangan antara John Ruth dan Major Marquis Warren mencerminkan konflik yang melekat dalam masyarakat pada masa itu, serta meningkatkan ketegangan dalam penginapan yang terisolasi ini.

Puncak ketegangan terjadi ketika karakter-karakter mengetahui bahwa ada pengkhianat di antara mereka.

Adapun kekerasan dan pengkhianatan menguasai adegan-adegan penutup film ini, dan tidak ada yang terlepas dari kekerasan yang brutal.

Secara umum, narasi The Hateful Eight adalah tentang pertemuan delapan karakter yang terjebak di dalam penginapan terisolasi.

Tarantino berhasil menggambarkan ketegangan yang meresap di antara mereka melalui dialog-dialog yang tajam dan adegan kekerasan yang eksklusif.

(Review dan Sinopsis The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)
(Review dan Sinopsis The Hateful Eight, Penginapan Jadi Saksi Brutal Tembak Menembak /sumber: iMDb)

Skor Akting Para Pemain Hateful Eight Sangat Presisi

Para pemain dalam The Hateful Eight adalah ansambel yang presisi dnegan menghadirkan penampilan akting yang kuat dan mendalam di bawah arahan Quentin Tarantino.

Mereka berhasil menghidupkan karakter-karakter kompleks dalam narasi yang sarat dengan ketegangan dan intrik. Berikut adalah rangkuman review tentang akting para pemain dalam film tersebut.

Kurt Russell memerankan karakter John Ruth, yang juga dikenal sebagai The Hangman, adalah seorang pemburu hadiah yang tangguh dan tidak takut untuk menghadapi bahaya.

Russell membawa keberanian dan kegigihan pada perannya, memberikan kehadiran yang kuat dan otoritatif yang juga mampu menunjukkan sisi keras dan kejam dari karakternya dengan kebrutalan yang efektif.

Samuel L. Jackson memainkan peran Major Marquis Warren, seorang bekas tentara dan pemburu hadiah yang mencari perlindungan dari badai salju memberikan penampilan yang mengesankan dengan kekarismaan yang khas.

Dia mampu membawa keluar kecerdasan dan ketajaman karakter Marquis Warren dengan dialog yang tajam dan ekspresi wajah yang kuat, plus keberanian dan kecerdasannya dalam membawakan karakter membuatnya menjadi salah satu penonjol dalam film ini.

Jennifer Jason Leigh memerankan karakter Daisy Domergue, tahanan yang diawasi oleh John Ruth. Leigh memberikan penampilan yang luar biasa sebagai karakter yang kasar dan provokatif serta berhasil menangkap sifat-sifat jahat dan keji dari karakter Daisy dengan cara yang memikat.

Penampilannya yang energik dan penuh emosi memberikan lapisan yang kompleks pada karakter yang sebagian besar ditampilkan dengan kekerasan.

Walton Goggins berperan sebagai Chris Mannix, seorang mantan tentara Konfederasi yang mengaku sebagai sheriff baru.

Goggins memberikan interpretasi yang menarik dan kuat sebagai karakter yang penuh dengan teka-teki.

Dia membawa kehidupan pada karakter yang ambigu, menampilkan ketidakpastian dan kecerdasan yang membuat penonton selalu meragukan niat sebenarnya dari Mannix. Goggins berhasil mengekspresikan perubahan dan perkembangan karakter Mannix dengan penuh keterampilan.

Tim Roth memainkan peran Oswaldo Mobray, seorang pembuat hukum yang juga dikenal sebagai "The Little Man".

Roth memberikan penampilan yang berkelas dan menyenangkan sebagai karakter yang tampaknya bersahabat, tetapi memiliki sisi misterius yang kuat.

Dia berhasil menampilkan kemampuan akting yang hebat dalam menunjukkan dualitas karakter Mobray dengan kecerdikan yang mengesankan.

Michael Madsen memerankan Joe Gage, seorang koboi yang penuh misteri memberikan penampilan yang dingin dan tenang sebagai karakter yang terkesan keras dan tak terduga.

Dengan kehadiran yang minimalis, dia berhasil menangkap sisi gelap dan keji dari karakternya dengan sentuhan yang tepat.

Bruce Dern memainkan peran General Sanford Smithers, seorang mantan jenderal Konfederasi yang penuh dengan amarah menampilkan kemampuan akting yang luar biasa sebagai senior.

Kesimpulan Review The Hateful Eight

Secara menyeluruh, The Hateful Eight merupakan salah satu tontonan yang berkualitas dengan narasi kegelapan, sinematografi brilian, dan akting pemeran yang presisi.

Dari segi penghargaan, film ini sukses memperoleh satu penghargaan akademi Oscar, serta 45 penghargaan lain dari 110 nominasi yang diraih pada rentang tahun 2015-2016.

Namun, preferensi terhadap film Hateful Eight tentunya berbeda-beda, kengerian dan efek darah kental yang ditampilkan mungkin termasuk kekurangan yang membuat film tidak ramah untuk semua umur.

Demikian adalah sinopsis dan review The Hateful Eight, penginapan terisolasi menjadi saksi kebrutalan delapan karakter misterius.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun