Mohon tunggu...
Asep Gunawan
Asep Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baru-baru ini suka membaca dan mengerjakan soal matematika dasar (setelah menonton COC Ruang Guru). Suka traveling dan menguasai Bahasa Inggris dan Turki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takdir yang Terlambat Dipahami

1 Agustus 2024   13:21 Diperbarui: 1 Agustus 2024   13:44 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Ekna, meski terkejut, balas memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang. "Tidak apa-apa, Sayang. Ibu mengerti."

"Aku... aku salah, Bu," isak Ekna. "Selama ini aku tidak menghargai Ibu. Aku pikir... aku pikir..."

"Sssh," sang ibu membelai lembut rambut Ekna. "Yang penting kamu sudah mengerti sekarang. Ibu akan selalu menyayangimu, apapun yang terjadi."

Sore itu, untuk pertama kalinya sejak kepergian sang ayah, Ekna merasakan kehangatan yang telah lama hilang. Ia menyadari bahwa takdir Tuhan tidaklah pernah salah. Mungkin ayahnya telah pergi, tapi ia masih memiliki sosok yang tak kalah berharga - seorang ibu yang kuat, penyayang, dan selalu ada untuknya.

"Bu," ucap Ekna di sela isak tangisnya. "Terima kasih sudah bertahan. Terima kasih sudah menjadi ibu terbaik untukku."

Sang ibu tersenyum, air mata haru mengalir di pipinya. "Terima kasih sudah kembali pada Ibu, Nak. Yakinlah, kita bisa melewati ini bersama-sama "

Sejak hari itu, Ekna berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih menghargai keberadaan ibunya. Ia mulai membuka hatinya, belajar melihat kekuatan dan kasih sayang yang selama ini tersembunyi di balik kesederhanaan sosok seorang ibu.

Takdir memang kadang sulit dipahami, tapi Ekna kini mengerti bahwa di balik setiap kejadian, selalu ada hikmah yang dapat dipetik. Dan baginya, memiliki ibu yang masih hidup di sampingnya adalah anugerah terindah yang patut disyukuri setiap hari.

Biodata Singkat Penulis

Nama: Asep Gunawan

Email: gunawanpunyaemaildi@gamail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun