Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa unpam

Pegiat sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertanyaa-pertanyaan Konyol

3 Juni 2022   17:56 Diperbarui: 3 Juni 2022   18:06 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ehhh... siapa yang kamu bilang bodoh ?, Kamu itu pintar seperti almarhum ayah mu, kamu sangat mirip dengan ayah mu. Dulu ayah mu juga sering mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang kamu bilang konyol itu. Seperti, apakah diluar angkasa ada kehidupan seperti di bumi ?, 

Apakah alien itu benar-benar ada ?, apakah mungkin dari sekian banyak pelanet, hanya planet bumi yang memiliki kehidupan ?, apakah ayah pernah dilahirkan sebelumnya ? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan aneh ayah mu itu."

Mendengar cerita ibu tentang pertanyaan-pertanyaan ayah malah membuat ku semakin pusing. Pertanyaan ku saja belum terjawab kini ada lagi pertanyaan-pertanyaan aneh. Dan kini sekarang aku tau mengapa pertanyaan-pertanyaan itu bisa datang ke pikiranku. Mungkin, ayah mewariskan pertanyaan-pertanyaan konyol kepada anaknya.

"Lalu apakah ibu tau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ayah itu ?" Tanya ku dengan penuh penasaran.

ibu hanya menggelengkan kepalanya seakan memberitahu bahwa dia tidak tau sama sekali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan almarhum ayah. Suasana pun menghening beberapa detik sampai akhirnya ibu berbicara "namun sepertinya ibu tahu kalau pertanyaan-pertanyaan yang dari kamu."

"Apa bu ?" Tanya ku.

"Mengapa tuhan tidak menciptakan semua manusia itu baik ? sebenarnya pada dasarnya tuhan itu menciptakan semua manusia itu baik, setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah atau suci."

 "hemmm tapi bu, kalau semua anak dilahirkan suci dan baik mengapa masih ada orang jahat di dunia ini ?"

"mungkin karena kondisi sosial yang membuat mereka menjadi jahat. Seperti kemiskinan, lingkungan. mungkin saja mereka berbuat jahat karena terpaksa. Karena mereka sulit mencari kerja atau bisa jadi lingkungan mereka memang seperti itu. Nah mangkanya kamu kalau bermain cari teman yang baik. Agar kamu tidak terbawa pengaruh buruk mereka."

"SIAP BU!!", jawab ku dengan penuh semangat. Akhinya aku pun kembali ke kamar dan melanjutkan membaca komik. tanpa harus takut di ganggu dengan  pertanyaan-pertanyaan konyol itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun