Mengapa manusia itu ada yang jahat dan ada yang baik ? dan mengapa tuhan tidak menciptakan semua manusia itu baik ?. Entah mengapa pertanyaan-pertanyaan itu bisa datang di pikiran seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP seperti ku.Â
Mungkin untuk sebagian orang atau bahkan semua orang pertanyaan-pertanyaan itu terdengar sangat konyol. Dan aku pun sebenarnya tidak memperdulikan pertanyaan-pertanyaan konyol yang datang di kepala ku ini. Hanya saja pertanyaan-pertanyaan itu terus datang dan menggangu pikaran ku.
Hari ini adalah hari sabtu dan aku libur sekolah. Aku ingin menghabiskan waktu libur ku hanya dengan berbaring di tempat tidur sambil membaca komik detektif Conan yang baru saja aku beli minggu lalu bersama ibu. Setelah sarapan aku langsung masuk ke kamar dan membawa segelas air untuk jaga-jaga ketika nanti aku haus ditengah-tengah membaca komik.Â
Dan aku pun langsung membaca komik sambil berbaring di tempat tidur. Belum aku membaca separuh halaman, pertanyaan-pertanyaan itu muncul kembali,
kenapa tuhan tidak menciptakan semua manusia itu baik ?, Kenapa harus ada yang jahat ?.
Pertanyaan-pertanyaan itu terdengar sangat sepele, tetapi pertanyaan itu sangat menggangu. Terlintas dipikiran kenapa aku tidak menanyakan hal ini kepada ibu. Ibu ku adalah lulusan sarjana. Ya.... Walaupun ibu ku lulusan akuntansi tetapi siapa tau ibu tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan konyol ini.
"Buuuu!!!" aku keluar kamar dan berlari sambil teriak memanggil ibu,
"iya apa nak, Jangan terikat-teriak !!." saut ibu,
 ternyata ibu sedang di ruang tamu sambil memainkan laptop nya. "Ada apa ?" Tanya ibu ku. Aku sempat ragu mempertanyakan hal ini kepada ibu. Karena, aku takut dibilang bodoh dan aneh karena mempertanyakan pertanyaan konyol ini.  Tetapi karena aku sangat ingin mengetahui  jawaban dari pertanyaan konyol yang terlintas di kepala ku ini, akhirnya aku bertanya kepada ibu.
"Bu... kenapa tuhan tidak menciptakan semua manusia itu baik ?, Kenapa harus ada orang jahat di Dunia ini ?" Ibu hanya tersenyum ketika mendengar pertanyaan-pertanyaan konyol ku ini.
"kenapa bu aku bodoh ya mempertanyakan hal konyol seperti itu ?"
"Ehhh... siapa yang kamu bilang bodoh ?, Kamu itu pintar seperti almarhum ayah mu, kamu sangat mirip dengan ayah mu. Dulu ayah mu juga sering mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang kamu bilang konyol itu. Seperti, apakah diluar angkasa ada kehidupan seperti di bumi ?,Â
Apakah alien itu benar-benar ada ?, apakah mungkin dari sekian banyak pelanet, hanya planet bumi yang memiliki kehidupan ?, apakah ayah pernah dilahirkan sebelumnya ? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan aneh ayah mu itu."
Mendengar cerita ibu tentang pertanyaan-pertanyaan ayah malah membuat ku semakin pusing. Pertanyaan ku saja belum terjawab kini ada lagi pertanyaan-pertanyaan aneh. Dan kini sekarang aku tau mengapa pertanyaan-pertanyaan itu bisa datang ke pikiranku. Mungkin, ayah mewariskan pertanyaan-pertanyaan konyol kepada anaknya.
"Lalu apakah ibu tau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ayah itu ?" Tanya ku dengan penuh penasaran.
ibu hanya menggelengkan kepalanya seakan memberitahu bahwa dia tidak tau sama sekali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan almarhum ayah. Suasana pun menghening beberapa detik sampai akhirnya ibu berbicara "namun sepertinya ibu tahu kalau pertanyaan-pertanyaan yang dari kamu."
"Apa bu ?" Tanya ku.
"Mengapa tuhan tidak menciptakan semua manusia itu baik ? sebenarnya pada dasarnya tuhan itu menciptakan semua manusia itu baik, setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah atau suci."
 "hemmm tapi bu, kalau semua anak dilahirkan suci dan baik mengapa masih ada orang jahat di dunia ini ?"
"mungkin karena kondisi sosial yang membuat mereka menjadi jahat. Seperti kemiskinan, lingkungan. mungkin saja mereka berbuat jahat karena terpaksa. Karena mereka sulit mencari kerja atau bisa jadi lingkungan mereka memang seperti itu. Nah mangkanya kamu kalau bermain cari teman yang baik. Agar kamu tidak terbawa pengaruh buruk mereka."
"SIAP BU!!", jawab ku dengan penuh semangat. Akhinya aku pun kembali ke kamar dan melanjutkan membaca komik. tanpa harus takut di ganggu dengan  pertanyaan-pertanyaan konyol itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H