G: Ya pake computer di rumah kalian. Nanti belajar lewat internet.
MM: Lah, kalo gitu kok kita masih disuruh masuk ke sekolah Pak?
G: Ada yang kalian tetap harus masuk. Misalnya praktik di laboratorium, berolahraga di lapangan sekolah, atau kegiatan lain yang gak bisa lewat internet. Selebihnya kalian belajar di rumah saya pandu dari rumah saya atau dari sekolah.
MM: Pak, kapan kita belajar kayak gitu ?
G: Belum dalam waktu dekat. Mungkin saat anak-anak kalian nanti seusia kalian, baru jalan itu di sekolah kita.
MM: Wwwaauuuuuwwwwww…!!!
………………………………
Pembaca, jangan bayangkan percakapan itu terjadi di saat sekarang. Itu kenangan duapuluh tahun yang lalu. Tidak mudah menerangkan secara singkat kata-kata semisal internet, online, satelit.
Jangan bayangkan telepon android dan segala aplikasi cerdas tingkat dewa di smartphone.
Kami para guru desa saat itu hanya punya telepon genggam jadul, dan tak semua murid punya benda itu.
Pembelajaran jarak jauh pertama masuk ke otak saya dari koran dan siaran radio gelombang pendek luar negeri VOA Washington dan BBC London. Sejak remaja saya mengikuti acara pembelajaran Bahasa Inggris dari siaran mereka. Saat itu juga saya pernah membaca artikel koran dan sempat heran dan gak bisa membayangkan pembelajaran berhitung matematika diselenggarakan lewat radio untuk wilayah terpencil di sebuah negara yang disebut Mexico. Gak kebayang nerangin hitungan angka yang sulit lewat suara di radio!