Sementara itu, Trichoderma yang dilarutkan dalam air ditujukan sebagai bio-fungisida untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit tanaman, misalnya layu fusarium pada tanaman cabai.Â
Perbandingan yang dianjurkan adalah 5 sendok makan Trichoderma dilarutkan dalam 10 liter air dan ditambahkan 10 ml molase agar proses pelarutan Trichoderma cair bekerja maksimal.
 Larutan Trichoderma yang telah jadi bisa langsung disemprotkan pada bagian tanaman, seperti daun tanaman.
Meskipun penggunaannya tidak memperlihatkan hasil secara langsung dibandingkan bahan kimia, tetapi pemakaiannya yang rutin akan menunjukkan kualitas yang lebih baik bagi tanaman karena menggunakan bahan alami, yakni mikroorganisme fungsional.Â
Selain itu, bebas pupuk dan pestisida kimia dalam dunia pertanian mendorong kita mewujudkan konsep ramah lingkungan dan memanfaatkan bahan alami di sekitar kita. Mari kita bersatu maju untuk pertanian ramah lingkungan!
Sumber : Sriwati, R. 2017. Trichoderma: Si Agen Antagonis. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H