Tapi sudahlah kita kembalikan ke topik siapa sebenarnya yang menabikan Jokowi? Bisa saja para hater itulah yang menabikan Jokowi. Setiap saat mereka memikirkan Jokowi. Setiap saat mereka tak ingin Jokowi berbuat salah. Jokowi harus sempurna dan tak boleh salah sedikitpun. Jika ada kesalahannya sekecil apapun harus dibuat heboh seolah-olah negara sudah dalam keadaan genting dan diambang kehancuran dan ujung-ujungnya Jokowi harus mundur dari jabatan presiden.
Semakin ke sini pola pikir dan nalar para haterlah yang kelihatan sudah mati, atau bahkan tak punya nalar sama sekali. Jika pun mereka mendapat kepuasan bathin dan keuntungan finansial seperti pengelolah fanspage sekelas jonru yang bahan jualannya adalah kejelekan Jokowi akan kehilangan mata pencariannya jika dia dibui atau fanspagenya diberedel.
Menurut pandangan saya pribadi Pak Jokowi orang yang sangat welas asih sehingga membiarkan Jonru mencari makan untuk anak dan istrinya dengan cara menjelekan beliau. Kalau mau menangkap jonru bagi kepolisian ya mudah saja namun pak Jokowi tak membolehkanya. Â
Mungkin dengan demikian kita semua akan jadi faham bahwa kebencian yang dipelihara terus menerus akan menyebabkan kegagalan dalam membina kasih sayang dan berakhir pada kehampaan hati dan jiwa si penyebar kebencian itu.
Walau alibi mereka melakukan jihad dengan menganggap bahwa mereka dalam garis yang lurus berdasarkan tuduhan bahwa Jokowi itu pemimpin pembohong,ingkar janji dan yang bertangan besi atau bahkan dinabikan oleh pendukungnya makanya mereka akan terus menyebar kebencian dengan alasan perjuangan dalam kebenaran menurut versi mereka.
Bahkan mungkin dalam pandangan mereka Jokowi sudah disamakan dengan Firaun yang harus dilaknat setiap hari. Saya yakin mereka mendoktrin orang-orang yang tak bisa berfikir jernih dengan doktrin demikian itu.
Bahkan saya juga pernah mendengar doktrin dari mereka bahwa korupsi di negara yang tidak berhukum dengan Al Qur’an dan hadist dibolehkan karena merupakan bentuk perjuangan melawan thogut (berhala) musuh Allah. Makanya tak heran golongan mereka banyak pejabatnya yang tertangkap KPK melakukan korupsi den kecurangan lainnya mungkin dianggapnya itu jihad.
Sangat disayangkan jika hal seperti ini terus menjadi contoh bagi generasi muda yang masih mencari jati diri terus-terusan dicekoki dengan doktrin kebencian maka dikhawatirkan gereasi kita akan tumbuh menjadi generasi pembenci dan mudah diprovokatori lalu berbuat anarkis.
Saya pernah melakukan survey kecil-kecilan terhadap mahasiswa saya dengan pertanyaan kepada mahasiswa yang benci Jokowi mengapa mereka benci jokowi? Dan kebanyakan menjawab dengan rujukan media abal-abal seperti PKSpiyungan dan fanspage jonru.
Betapa hal ini menjadi bentuk kekhawatiran saya. Dan ternyata mahasiswa tersebut terindikasi telah ikut kegiatan suatu organisai atau pengajian dengan doktrin-doktrin tertentu yang menjadi ideologi mereka. Saya memang tidak bisa serta merta memaksa mereka untuk tidak ikut-ikutan kegiatan yang merusak pemikiran kritis dan nalar sehat mereka. Namun pelan-pelan saya akan menyadarkan mereka.
Bagi suatu faham tertentu memang pemimpin dianggap sebagai nabi. Bahkan selevel kiayi di pesantren sangat dihormati para santrinya itu sudah menjadi gambaran umum kehidupan pesantren di Indonesia. Ada istilah kuwalat jika melawan kiyai atau pemimpin sekte adalah hal wajar yang kita dengar.