Benarkah itu? Ya bisa benar atau hanya kebetulan saja. Tapi sejak kemunculan Ahok mendampingi Jokowi, semua media menyorotinya. Banyak tanggapan miring atas keberhasilan Ahok ini. Sampai isu SARA juga dihembuskan untuk menteror Ahok. Banyak penulis opini dan berita terinspirasi menulis tentang Ahok. Padahal sebagai penulis terus terang saya belum pernah bertemu dan kenal langsung dengan Ahok.
Ketika heboh Ahok melawan preman Tanah Abang, saya terinspirasi menuliskan puisi untuk Ahok. Puisi sebagai ungkapan perasaan kekaguman kepada seorang keturunan China atau Tionghoa yang lebih mencintai Indonesia dibanding pejabat-pejabat pribumi di negeri ini.
Puisi yang saya beri judul "Ahok Kenapa Lu Cina" ini sempat menjadi perdebatan hangat dijagat maya. Berikuti ini bait-bait pada puisi yang saya tulis secara spontan saat terjadinya keributan di Tanah Abang beberapa waktu yang lalu disaat puasa Ramadhan :
Ahok kenapa lu cina
coba lu pribumi
pasti lu tak disalah arti
padahal lu cinta pertiwi
Ahok jangan berkecil hati
walau lu cina
lu lebih baik dari mereka
pejabat pribumi
yang suka korupsi
ahok lu ibarat brus li
bertindak keras namun suci
walau kadang bikin sakit hati
para preman di birokrasi
Ahok cina bukan mafia
bukan seperti mereka
para pejabat sampah
padahal mereka bukan cina
pengeruk harta negara
kabur ke singapura
Ahok kenapa lu cina
coba lu bukan cina
lu gua pilih jadi RI-2
biar negeriku tak sekarat
biar rakyatku tak melarat
Ahok walau lu cina
tapi gua bangga
punya pejabat cina
lebih cinta Indonesia
ketimbang mereka
yang berpesta pora
diatas penderitaan rakyat
yang semakin sekarat
hidup susah payah
mengais-ngais sampah
tuk sekedar bisa berbuka puasa
Gun-Mdn180713
Bukan hanya sampai disitu. Sosok Ahok yang langka di negeri ini bukan saja mengispirasi para penulis dan pujangga tapi telah menggetarkan para politikus dan birokrat yang khawatir dengan sepak terjang Ahok yang berani dan tak takut mati demi menjalankan dan menegakan peraturan. Mereka khawatir jika sampai Jokowi dicalonkan menjadi Presiden RI, maka Ahoklah yang akan pegang kendali Jakarta. Inilsh ysng menjadi ketakutan parapolitikus busuk di negeri ini.