Corona virus atau Covid-19. Virus yang kurun waktu lebih dari satu tahun ini sangat berdampak di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Virus ini ditemukan di kota Wuhan (china) pada sekitar tahun 2019. Dampaknya sangat terasa dalam berbagai bidang kehidupan seperti perekonomian dan Pendidikan.
 Hal tersebut membuat orang-orang berusaha untuk menghindari agar tidak terpapar oleh virus yang ganas tersebut, salah satu contohnya dengan melakukan aktivitas dirumah saja atau kalau pendidikan dengan fasilitas daring. Hampir seluruh negara di dunia memberlakukan pembelajaran di rumah hal ini bisa dilakukan meskipun di tengan pandemi covid-19 walaupun harus merubah sistem belajar siswa yang mengakibatkan hak-hak belajar siswa akan hilang.
Terbitnya Surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaaan pendidikan di masa darurat Covid-19 bahwa penerapan belajar dari rumah bukan berarti guru hanya memberikan tugas kepada siswanya tetapi juga ikut berkomunikasi dengan orang tua untuk membantu siswa dalam pembelajaran di rumah dan mengerjakan tugas tugasnya.
Peran orang tua selama pandemi berlangsung terhadap anak ketika belajar secara daring di rumah memiliki banyak tanggungjawab. Orang tua menjadi jembatan antara anak dengan guru untuk menciptakan hak-hak belajar anak sebagaimana mestinya. Dengan adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua akan berpengaruh positif terhadap keefektifan belajar selama dirumah.Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa selama pembelajaran dirumah pasti terdapat kendala-kendala yang dijumpai orang tua dalam pendampingan anaknya. Hal ini dapat terjadi dari beberapa faktor bisa dari anak terlalu asik bermain, akses internet kurang memadai, orang tua yang kurang disiplin juga karena kurangnya pengetahuan mengenai pengoperasian teknologi untuk pembelajaran daring.
Dilansir dari jurnal kajian keislaman multi-persfektif yg berjudul "strategi orang tua dalam pendampingan belajar anak selam pandemi covid-19" peranan orang tua sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ;
1. Status sosial yang ditentukan oleh tingkatan pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.
2. Bentuk keluarga
3. Tahap perkembangan keluarga dimulai dari terjadinya pernikahan hingga tahap persiapan menjadi orang tua
4. Faktor model peran.
Adapun hal yang harus dilakukan oleh orang tua agar anak belajar dengan efektif selama pembelajaran daring di rumah yaitu :
1. Menyediakan fasilitas belajar
Aspek pertama adalah kewajiban orang tua untuk memenuhi dan menyediakan fasilitas belajar anak. Disaat pandemi covid-19 ini fasilitas belajar anak harus lebih diperhatikan karena kebutuhan belajarnya akan bertambah yaitu kebutuhan fasilitas belajar daring yang meliputi handphone, laptop atau komputer. Dengan terpenuhinya fasilitas pembelajaran daring maka anak akan efektif dalam belajar dan akan semangat dalam belajarnya.
2.Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah
Selain menyediakan fasilitas belajar daring yang baik, aspek selanjutnya adalah yaitu orang tua juga memiliki peran untuk mengatur waktu belajar yang efektif dan efisien. Waktu belajar adalah saat dimana seseorang belajar, jam berapa mereka belajar dan berapa lama dalam belajarnya. Orang tua harus bisa mengatur jadwal belajar anak agar anak tidak bosan belajar dan tidak merasa kelelahan. Waktu pas untuk belajar yaitu pagi hari karena udara masih segar dan masih sehat. Pembelajaran juga harus diselingi dengan bermain agar tidak membosankan.
3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah
Aspek yang terakhir adalah yang perlu diperhatikan orang tua adalah pengawasan waktu belajar di saat pembelajaran daring. Melakukan pengawasan belajar bisa dilakukan dengan ikut membantu tugas anak, sebagai tempat belajar anak menerangkan dan memberikan penjelasan mengenai materi yang di laksanakan.
Ada beberapa metode agar anak belajar dengan efektif yaitu :
1. Metode bercerita
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. Metode bercerita menunjukkan kemampuan menyimak anak yang lebih baik dibanding pemaparan bukan dengan gaya cerita. Keterampilan menyimak yang baik tentu menjadi modal utama dalam menerima informasi.
2. Metode Bermain
Metode belajar sambil bermain ini merupakan metode yang palin digemari oleh siswa  karena metode ini sangat sesuai dengan kondisi siswa dan RPP pada yang ada di jenjang SD/MI. metode bermain ini sangat sangat sesuai dengan gaya belajar siswa karena masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Dengan adanya bermain dalam pembelajaran diharapkan tidak mera bosan dan jenuh sehingga dapat belajar lebih semangat dan antusias.
3. Penugasan serta adanya pengawasan saat belajar
Orang tua dalam mendampingi belajar anak adalah dengan memantau anak dalam pengerjaan tugas tugas yang diberikan oleh guru. Pengawasannya berupa pemantauan dalam mengerjakan tugas, pembatasan dalam menonton tv dengan di jadwal waktunya, dan tidak boleh bermain sebelum tugas selesai, orang tua senantiasa agar selalu mendampingi anak dalam mengerjakan tugas.
Peran orangtua sangat terhadap efektivitas anaknya belajar selama pembelajaran daring sangat berpengaruh. Orang tua dapat menjembatani antara guru dan anak tentang materi dan tugas yang diberikan kepada anak. Pengawasan orang tua ketika dirumah harus lebih di perhatikan lagi mulai dari jadwal belajar hingga fasilitas belajar harus memadai terutama pengoperasian teknologi untuk menunjang pembelajaran daring. Orang tua senantiasa mendampingi ankanya dalam mengerjakan tugas agar anak tidak kesulitan dan merasa bosan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H