Lihat dan renungkan apa yang penyandang Difabel tersebut lakukan, mereka berusaha semampunya untuk bisa berakitivitas kembali, melakukan hal yang mereka inginkan, walau tanpa anggota tubuh yang lengkap.
Mereka jarang mengemukakan “Sehat itu menyenangkan”, akan tetapi lebih mengedepankan rasa bersyukur dalam setiap hal yang mereka lakukan, namun dalam raut wajah mereka terlukiskan makna bahwa Sehat Itu Menyenangkan.
Melihat mereka mampu berdiri dan berkerja, tentu menjadi tamparan batin yang keras bagi pengelihatan Manusia normal untuk selalu tetap bersyukur dalam lirih bahwa “Hidup ini Menyenangkan”.
Bayangkan saja, dengan profesi atau cabang seni yang beliau ambil, yaitu Dancer. Apakah masuk akal bagi seorang penyandang difabel, dapat melakukannya ?
Lebih hebatnya Vinod Thakur pernah menjuarai pada salah satu kejuaraan bergengsi yang diselenggarakan di India, dengan hadiah yang pastinya cukup menggiurkan bagi seorang penyandang difabel.
Jika menilik lebih dalam, apa yang dilakukan Vinod bukan semata-mata karena uang, akan tetapi ada yang lebih penting dari semua itu, seperti pembuktian diri bahwa Penyandang Difabel dapat melakukan hal spektakuler, diluar batas pandangan orang normal sekitar.
Tuhan tak kan pernah diam melihat usaha dan jerih payah umatnya, Tuhan tak pernah memilah asal muasal dan ciri-ciri pembeda dari segala jenis umatnya, Manusia adalah Sama , Karena hanya pemikiran manusia lah yang selalu menjunjung batas dan membeda-bedakan satu manusia terhadap yang lainnya.
Bagaimana dengan kita yang normal? Hanya untuk melakukan hal yang sehat dan menyenangkan saja kita harus menunda-nunda, karena alasan pekerjaan yang menumpuk, malas, dan lain-lain.
Kabar baiknya Vinot sekarang tetap menjadi dancer profesional ditempat tinggalnya di India, yang secara tak langsung menjadi pelopor kesehatan bagi semua orang, agar tetap harus memelihara dan menjadikan tubuh selalu fit dan berstamina dalam menjalani hidup yang sehat.
Ada 24 jam dalam sehari, 6 hari dalam seminggu, manusia super sibuk seperti apa yang tidak bisa mengatur sedemikian banyak waktu tersebut?